Pesan Terakhir Mia Tresetyani Wadu, Pramugari Sriwijaya Air SJ 182 Bikin Mewek

11 Januari 2021, 22:49 WIB
Ibunda Mia menyamping dari televisi yang menyiarkan langsung tentang kecelakaan pesawat Sriwijaya AIr SJ 182 /kartika mahayadnya/denpasar update

WARTA SAMBAS – Dua pekan sebelum pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu Sabtu 9 Januari 2021 sore, salah seorang pramugarinya, Mia Tresetyani Wadu menghubungi ayahnya, Zet Wadu.

“Mia minta membersihkan rumah. Mia mau menghabiskan masa cuti dan pulang ke rumahnya di Renon, Denpasar,” kata Zet Wadu seraya tertunduk, seperti diberitakan DenpasarUpdate.com dalam artikel berjudul “Mia, Pramugari Sriwijaya Air SJ 182 itu Berpesan Bersihkan Rumah karena Ingin Pulang ke Bali”, Senin 11 Januari 2021.

Kala itu Zet Wadu tidak menyadari kalau pesan putrinya Mia Tresetyani Wadu itu merupakan pertanda kalau ia akan berpulang selama-lamanya.

Sesaat setelah pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak dinyatakan hilang kontak (lost contact) Sabtu nahas itu, rumah di Jalan Tukad Gangga No.8 Renon Denpasar sudah dipadati keluarga, sanak famili dan teman Mia Tresetyani Wadu.

Baca Juga: Ngontrak di Bali, Pria Kelahiran Surabaya Ditemukan Tergantung di Plafon Dapur

Tangis Ni Luh Sudarmi Wadu pun pecah begitu mengetahui dari siaran di televisi kalau putrinya, Mia Tresetyani Wadu merupakan salah satu pramugari di Sriwijaya Air SJ 182 tersebut.

Ni Luh Sudarmi Wadu tidak sanggup menonton siaran langsung televisi terkait jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu tersebut. Ia hanya duduk menyamping, mendengarkan siaran tersebut.

Sementara keluarga lainnya di rumah, Zet Wadu (ayah), Samuel Cornelis Wadu (kakak) terus memonitor siaran langsung perkembangan terkait pesawat Sriwijaya Air SJ 182 itu.

Baca Juga: Profil Okky Bisma, Korban Pertama Kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 yang Terindentifikasi

Ni Luh Sudarmi Wadu terus saja berharap ada keajaiban putrinya selamat dari kecelakaan tersebut. Ia sangat terkenang dengan perangai atau kepribadian baik Mia Tresetyani Wadu

“Baik mau terbang di dalam negeri maupun ke  luar negeri, Mia selalu berkabar,” ungkap Ni Luh Sudarmi Wadu sembari mengusap air mata di kelopak matanya.

Sebelum pandemi Covid-19, lanjut dia, Mia Tresetyani Wadu dengan pesawat yang sama sempat terbang ke China dan selama perjalanan selalu menghubunginya via telepon.

Ketika beristirahat di Bali, Mia Tresetyani Wadu tidak pernah tidur bareng teman-temannya di hotel. Ia memilih pulang dan tidur di rumahnya.

Baca Juga: Wow!!! Basarnas Kerahkan 53 Kapal dan 2.600 Personel untuk Mencari Korban Sriwijaya Air SJ 182

Dalam kurun 2 bulan di tengah pandemi antara Agusgut dan September 2020, Mia Tresetyani Wadu di Bali karena penerbangan off sementara. “Statusnya Standby karena Covid-19. Lalu, sekitar 30 September dihubungi maskapai dan akhirnya kembali ke Jakarta,” cerita Ni Luh Sudarmi Wadu.

Perempuan asal Beleleng ini mengaku tidak mempunyai firasat sama sekali kalau putrinya akan mengalami kecelakaan pesawat.

"Ya saya ditelepon oleh teman akrab Mia di Jakarta. Temannya sudah resign dari pramugari. Katanya, Mia ikut dalam penerbangan itu, namun saya tidak percaya karena Mia tidak memberitahu,” pungkas Ni Luh Sudarmi Wadu.***(I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya/DenpasarUpdate.com)

Editor: Mordiadi

Sumber: Denpasar Update

Tags

Terkini

Terpopuler