Network
WARTA SAMBAS – Untuk mengenang dahsyatnya tsunami terbesar dan paling mematikan, Pemerintah Indonesia membangun Museum Tsunami Aceh. Selain sebagai sarana untuk pembelajaran tentang kebencanaan, juga untuk mengenang para korban.
Museum yang dibangun pada 2009 itu, sebagaimana diberitakan PRBogor-com dalam artikel berjudul “Peristiwa 16 Tahun Silam, Museum Tsunami Aceh Dibangun sebagai Sarana Belajar dan Kenang Para Korban”, Sabtu 26 Desember 2020, di dalamnya terdapat beragam diorama yang menggambarkan ganasnya bencana tersebut dan daftar nama-nama korban.
Tragedi kemanusiaan pada 16 tahun silam itu meluluhlantakkan bangunan di Aceh, kecuali Masjid Raya Baiturrahman yang masih kokoh berdiri.
Baca Juga: MENGENANG 16 Tahun Tsunami Aceh: Potret Habib Rizieq Shihab Bantu Korban
Tsunami Aceh yang menghantam setelah gempa berkekuatan 9,3 Skala Richter (SR) menjadi beberapa Negara terdampak, selain Indonesia juga di kawasan Teluk Bengali, mulai dari India, Sri Lanka hingga Thailand.
Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun menetapkan tiga hari berkabung sebagai bentuk simpati negara dan bangsa Indonesia pada bencana yang melanda.
Berbagai rasa simpati dan bantuan datang dari seluruh penjuru, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Saat ini kondisi di Aceh telah berangsur pulih dan kembali menjadi kota yang tertata rapi.
Baca Juga: MENGENANG 16 Tahun Tsunami Aceh: ‘Hanyut’ Bersama Novel Buah Karya Tere Liye
Sementara itu, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Dr Daryono menyampaikan analisis soal bencana tsunami yang pernah terjadi di Indonesia.
