Hingga kini, BPPTKG masih status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga dengan potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan-Barat Daya, meliputi Sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 Kilometer.
Sedangkan apabila terjadi letusan eksplosif, lontaran material vulkanik dapat menjangkau radius 3 Kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Baca Juga: Gunung Merapi Bergolak, Bahaya Erupsi Mengancam Hingga Radius 5 Kilometer
Olehkarenanya, BPPTKG merekomendasikan, penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Merapi dalam KRB III untuk dihentikan.
Selain itu, pelaku wisata diimbau untuk tidak melakukan kegiatan di KRB III Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.
Berdasarkan laporan aktivitas Gunung Merapi tanggal 8 sampai 14 Januari 2021, analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor Barat Daya tanggal 14 Januari terhadap tanggal 7 Januari 2021 menunjukkan, adanya perubahan morfologi area puncak karena aktivitas guguran dan perkembangan kubah lava baru.
Baca Juga: 14 Kecamatan Dihujani Abu Vulkanik Gunung Semeru
Kubah lava baru yang selanjutnya disebut sebagai Kubah Lava 2021 berada di sektor Barat Daya Gunung Merapi di sekitar tebing Lava-1997.
Pada tanggal 14 Januari 2021 volume Kubah Lava terukur sebesar 46.766 meter kubik dengan laju pertumbuhan sekitar 8.500 meter kubik per hari.
Pada minggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan tertinggi 60 mili meter per jam selama 80 menit di Pos Babadanpada tanggal 12 Januari 2021 dan dilaporkan terjadi penambahan aliran di Kali Gendol.(Nika Wahyu/ZonaJakarta.com)