Tudingan Radikalisme, Din Syamsuddin : Sangat Tidak Kaget, yang Dituduhkan Itu Tidak Faktual

- 22 Februari 2021, 17:13 WIB
Din Syamsuddin
Din Syamsuddin /

Tak hanya itu Din Syamsuddin juga menjelaskan bahwa dirinya menjadi anggota MWA melalui melalui undangan yang didapatkannya sebagai wakil dari masyarakat yang kemudian dipilih bersama dengan beberapa calon anggota pilihan lainnya.

Ia lantas menduga memang sejak awal dirinya masuk ke MWA, bahwa sudah ada pertarungan ideologis yang ia rasakan.

Din memaparkan, jika pertarungan ideologis masih tetap berlangsung hingga saat ini, maka hal tersebut akan menjadi malapetaka bagi bangsa.

Baca Juga: Dukung Vaksinasi Nasional, Gubernur Jabar Maksimalkan Gedung Olahraga

“Ini suatu malapetaka bagi bangsa, kalau di kampus-kampus kita, termasuk di pusat kepemimpinan akademik masih muncul lagi seperti itu. Ini sudah lagu lama, di UI, di ITB, Gajah Mada,” ujarnya.

Lebih lanjut, Din Syamsuddin menerangkan bahwa yang dimaksud dengan pertarungan ideologis itu adalah antara islam dan non islam yang kembali mencuat setelah memasuki era reformasi.

Namun, kali ini tak hanya berseberangan dengan non muslim, bahkan sesama muslim, menurutnya, saat ini banyak yang berbeda ideologi atau kepentingan.

Baca Juga: Pemerintah Diminta Integrasikan Pelabuhan dengan Pusat Kegiatan Perikanan

“Yang seberang sana juga muslim, kadang kala muslim yang taat, tapi ideologi politiknya bukan kepada kepentingan umat islam. Apalah disebut nasionalis, sosialis, bahkan mungkin juga komunis atau sekuler, liberal, lain sebagainya,” terangnya.***

 

Halaman:

Editor: Yuniardi

Sumber: tasikmalaya.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah