Tak Becus Atasi Karhutla, Jokowi Siap Copot Pejabat

- 23 Februari 2021, 07:30 WIB
Dokumentasi - Petugas BPBD Singkawang yang dibantu masyarakat dan TNI/Polri berusaha untuk memadamkan api pada lahan yang terbakar
Dokumentasi - Petugas BPBD Singkawang yang dibantu masyarakat dan TNI/Polri berusaha untuk memadamkan api pada lahan yang terbakar /(Rudi)/

"Misalnya, di Riau tadi disampaikan sudah 29 kejadian, ini hati-hati Pak Gubernur Riau meski bisa ditangani jangan sampai ada muncul lagi, di Kalimantan Barat juga sama ada 52 kejadian, hati-hati Kalimantan Barat, meski bisa tertangani tapi kita semua harus hati-hati," ujar Presiden.

Presiden Jokowi bahkan mengingat saat terjadi kebakaran besar di berbagai wilayah Indonesia pada 2015 ia harus melewati perjalanan darat beberapa jam untuk tiba ke wilayah bencana.

"Saya ingat betul di 2015 saya mau ke Pekanbaru, Riau, turunnya di Padang. Seingat saya mungkin 8 jam saya lewat darat. Saya juga ingat di tahun 2015 waktu saya akan ke Pulau Pisau di Kalimantan Tengah, saya turun di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, lewat darat, seingat saya 4 jam, ini jangan sampai kejadian lagi," kata Presiden menegaskan.

Meski saat ini bencana yang banyak terjadi adalah banjir dan tanah longsor tapi Presiden mengingatkan agar kesiapan untuk menghadapi ancaman karhutla tidak boleh kendor.

"Kita harapkan rencana pencegahan yang detail dan matang, sinergi yang kuat dan eksekusi lapangan yang semakin efektif, karena berdasarkan laporan BMKG tahun 2021, sebagian besar wilayah Indonesia masih mendapat hujan menengah tinggi hingga April, bulan Mei diperkirakan jadi fase transisi dari musim hujan ke kemarau tapi kita masih harus tetap waspada, jangan lengah," papar Presiden.

Dalam laporannya, Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan pada 2020 tidak terjadi asap lintas batas atau transboundary haze ke negara tetangga seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, hal ini menghindarkan Indonesia dari tekanan internasional.

Baca Juga: Tepis Isu Perselingkuhan Nissa Sabyan, Komarudin : Nissa Berani Bersumpah, Demi Allah

Pada 2020, kondisi kebakaran hutan dan lahan menurun dibandingkan dengan tahun 2019. Tercatat pada 2019 karhutla mencakup 1.592.010 hektare sedangkan pada 2020 adalah 296.942 hektare.

"Hal ini disebabkan karena kondisi iklim La Nina sehingga beberapa wilayah terjadi hujan yang cukup tinggi serta kesiapsiagaan dan sinergisitas yang semakin membaik antara para pihak baik di pusat maupun di daerah," ucap Mahfud.

Namun kebakaran hutan dan lahan masih terjadi di sejumlah wilayah misalnya di Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, NTT dan Papua.

Halaman:

Editor: Suryadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x