Network
WARTA SAMBAS – LGBT atau ‘Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender’ tidak dapat dimungkiri keberadaannya. Bahkan mereka sampai mengorganisir diri. Alhasil, berbagai pembahasan seputar komunitas yang mengusung ‘bendera pelangi’ ini selalu menarik perhatian untuk dibahas di berbagai negara.
Hal itu juga tidak luput dari pembahasan penceramah Islam yang cukup ternama di Indonessia, Buya Yahya. Melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV pada 28 Februari 2021 lalu, ulama Indonesia membahas seputar LBGT.
"Selagi dia masih umat ‘Lailahaillah’ (orang yang mengakui tidak ada tuhan selain Allah-red), ada keberuntungannya. Selagi menjadi umat Nabi Muhammad, siapapun dia, termasuk kaum gay sendiri," kata Buya Yahya.
Setiap orang, kata Buya Yahya, mempunyai kesalahan, kejahatan masing masing. Ada kejahatan mencuri, korupsi, mengambil duit masjid, pondok, ada kejahatan berzina dan segala macam kejahatan lainnya.
Baca Juga: Video Ceramah Syekh Ali Jaber, Pendakwah yang Dikenal sebagai Pejuang Qur'an
"Gay punya kesalahan di sisi (kelainan orientasi seksualnya-red) ini. Tetapi tadi disebut kan dia (Gay) Salat, Insya Allah semoga salatnya diterima. Lalu bagaiman menyikapi orang yang seperti ini (Gay tapi rajin salat-red). Kita mohon kepada Allah, ya Allah dengan salat dhuha-nya dan tahajjud-nya, hentikan dia daripada kerjaan haramnya itu," ujar Buya Yahya.
Dikatakan ulama Kelahiran Blitar ini, mereka kaum LGBT tersebut sebetulnya terkadang sedang diuji seperti kena penyakit. "Jadi bukan untuk kita caci dan kita hinakan, tidak. Memang Nabi mengatakan mereka (kaum LGBT) terjauhkan dari rahmat Allah, cukup. Tapi bukan harus kita kutuk kutuk begitu, bukan," tegasnya.
Malah menurut Buya Yahya, semestinya mereka kaum LGBT harus kita tolong. "Nabi memperingatkan kepada kita; jangan kau jadi seperti dia dan tolong dia. Dia umat nabi Muhammad," ujarnya.
Dikatakan Buya Yahya, dia (gay) umat Nabi Muhammad, dia diuji dengan penyakit. Dia laki laki tapi ternyata dicabut rasa senangnya terhadap perempuan, lalu dia senang dengan sesama laki laki.
