Gempa bumi dalam kurun 2008 sampai 2016, ungkap Jokowi, rata 5.000 sampai 6.000 kali dalam satu tahun.
Pada 2017 meningkat menjadi 7.169 kali dan 2019 meningkat signifikan menjadi lebih dari 11.500 kali.
“Cuaca ekstrem dan siklon tropis juga meningkat frekuensinya, durasi, dan intensitasnya," kata Jokowi.
Periode ulang terjadinya El Nino atau La Nina pada periode 1981-2020, lanut Jokowi, cenderung semakin cepat.
"Dua sampai dengan tiga tahunan, dibandingkan periode 1950-1980, yang berkisar lima sampai dengan tujuh tahunan,” ungkap Jokowi.
Dalam waktu bersamaan, kata Jokowi, dapat terjadi multibencana. Untuk itu, Indonesia harus meningkatkan ketangguhan dalam menghadapi bencana.
“Dengan tantangan yang semakin meningkat, maka kita harus meningkatkan ketangguhan dalam menghadapi bencana," kata Jokowi.
Kemudian menguatkan manajemen penanganan bencana, meningkatkan kemampuan untuk mengantisipasi dan mitigasi bencana.
"Untuk mengurangi risiko korban jiwa, kerusakan, dan kerugian harta benda,” jelas Jokowi.
Untuk meningkatkan ketangguhan dalam menghadapi bencana, Jokowi menekan 4 hal dalam Rakobangnas BMKG tersebut, terdiri atas: