WARTA SAMBAS - Warna Merah selalu identik dalam perayaan tahun baru imlek. Meski mencolok, warna ini senantiasa menghiasi rumah bagi masyarakat Tinghoa. Namun tahukah anda, selain memiliki folosofi cerita tersendiri, ternyata warna merah berdampak pada kesehatan tubuh. Berikut ulasannya.
Warna merah melambangkan semangat, keberanian, keberuntungan, dan kesejahteraan. Lalu, adakah pengaruh melihat warna merah terhadap tubuh dan otak manusia?
Baca Juga: Bisa Dijadikan Referensi, Begini Cara Aman Merayakan Tahun Baru Imlek Saat Pandemi
Sejarah warna merah yang identik dengan Imlek ini berawal dari sebuah legenda Cina tentang Nian, seekor binatang buas yang meneror penduduk desa pada Tahun Baru dan suka memangsa hasil perkebunan, ternak, bahkan anak-anak. Penduduk desa percaya bahwa Nian takut akan warna merah. Sejak itulah warna merah tak bisa dipisahkan dengan Imlek.
Di balik itu, ternyata warna merah bisa memberikan pengaruh tertentu terhadap tubuh dan otak manusia. Apa saja efeknya?
1. Warna merah dapat membuat Anda makan lebih sedikit
Sebuah penelitian yang dimuat di jurnal Appetite pada tahun 2012 menyebutkan, partisipan yang diberikan makanan dengan piring merah cenderung makan lebih sedikit dibandingkan partisipan yang makan dengan piring biru atau putih.
Sama juga halnya dengan gelas. Ketika diberikan gelas warna merah, orang cenderung minum lebih sedikit dibandingkan gelas warna lainnya. Selain itu, menurut studi yang dilakukan oleh Ghent University di Belgia, secara umum warna merah berkaitan dengan "setop" atau "bahaya". Karenanya, melihat warna merah akan memberikan sinyal ke otak untuk berhenti atau menghindar.
Baca Juga: Sedang Proses Diet? Ikuti Tips Ini agar Tetap Bisa Santap Makanan Khas Imlek