Network
WARTA SAMBAS – Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat skala mikro (PPKM Mikro) Kota Singkawag diperketat hingga ke setiap Rukun Tetangga (RT), lantaran tingginya penambahan kasus Covid-19.
“Kami telah melakukan rapat koordinasi bersama pihak terkait dan telah menyepakati untuk memperketat PPKM mikro di setiap RT berdasarkan zona di masing-masing RT," kata Tjhai Chui Mie, Wali Kota Singkawang, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari ANTARA, Senin 7 Juni 2021.
Khusus RT yang masuk kategori Zona Merah, kata Tjhai Chui Mie, akan dirapatkan kembali bersama Satuan Tugas atau Satgas Penanganan Covid-19 Kota Singkawang, terkait apa saja yang sudah maupun yang akan dilakukan.
Baca Juga: PPKM Mikro di Seluruh Kalimantan Barat, Warkop Harus Tutup Pukul 21.00 WIB
Di Kota Singkawang, ungkap Tjhai Chui Mie, 4 dari kecamatan yang masuk kategori Zona Merah penyebaran Covid-19. "Kecuali Kecamatan Singkawang Timur dinilai lebih sedikit zona merahnya," katanya.
Bersamaan dengan itu pengetatan PPKM Mikro, Pemerintah Kota (Pemkot) Singkawang juga menyiapkan tempat karantina terpusat beserta tabung oksigen, obat-obatan, reagen dan sebagainya di Rumah Sakit (RS).
Apabila tempat karantina terpusat sudah siap, Tjhai Chui Mie berharap masyarakat yang terpapar Covid-19 bisa bisa segera menempatinya, karena hingga Jumat 4 Juni 2021 lalu, ruang isolasi di RSUD Abdul Aziz Singkawang sudah hampir penuh.
"Rencananya Gedung BLKI akan kita fungsikan lagi untuk tempat karantina mandiri secara terpusat. Selain lengkap dengan obat-obatan, gedung ini juga bisa menampung 40 orang," kata Tjhai Chui Mie.
Karantina mandiri di rumah, lanjut Tjhai Chui Mie, bisa saja diizinkan, asalkan rumah yang bersangkutan memadai. "Misalkan di dalam kamar ada WC/kamar mandinya. Sehingga orang yang terpapar tersebut tidak keluar dan tidak menularkan lagi kepada keluarga yang ada rumah," jelasnya.
