WARTA SAMBAS - Muslim dan Muslimat yang meninggalkan puasa di bulan suci Ramadan harus menggantinya di bulan lain atau disebut meng-qadha-nya.
Niat Qadha Puasa ini juga harus dipasang ketika malam hari, sama ketika berniat menjalankan ibadah puasa wajib di bulan suci Ramadan.
Keharusan untuk membaca Niat Qadha Puasa tersebut setidaknya menurut Mazhab Syafii.
Terkait hal itu, Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam Hasyiyatul Iqna'-nya, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari NU Online menjelaskan sebagai berikut:
ويشترط لفرض الصوم من رمضان أو غيره كقضاء أو نذر التبييت وهو إيقاع النية ليلا لقوله صلى الله عليه وسلم: من لم يبيت النية قبل الفجر فلا صيام له. ولا بد من التبييت لكل يوم لظاهر الخبر.
Artinya: “Disyaratkan memasang niat di malam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qadha, atau puasa nadzar...."
Baca Juga: Tata Cara dan Niat ‘Salat Gaib’ untuk Awak Kapal Selam KRI Nanggala-402
Menurut Syekh Sulaimain, syarat ini berdasar pada hadits Rasulullah SAW yang yang artinya "Siapa yang tidak memalamkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya."
Olehkarenanya, tidak ada jalan lain kecuali berniat puasa setiap hari berdasar pada redaksi zahir hadits tersebut.