Internet Diblokir, Aktris Paing Phyoe Thu Tetap Bisa Menentang Kudeta Militer Myanmar via Facebook

4 April 2021, 18:43 WIB
Internet Diblokir, Aktris Paing Phyoe Thu Tetap Bisa Menentang Kudeta Militer Myanmar via Facebook /Tangkapan Layar Fanspage Official @paingphyoethuvictoria/

WARTA SAMBAS – Paing Phyo Thu, aktris peraih Myanmar Academy Award 2017, menjadi salah seorang yang paling dicari Militer Myanmar. Lantaran di tengah pemblokiran internet, istri Sutradara Na Gyi ini masih bisa mem-posting di Facebook.

Postingan Paing Phyo Thu di Facebook tersebut tentang berbagai aksi masyarakat yang menentang keras kudeta Militer Myanmar. Ia juga diketahui secara teratur menghadiri aksi demonstrasi di Yangon.

Dikabarkan, pihak berwenang telah menutup akses internet di Myanmar dalam upaya untuk membungkam oposisi, mereka juga memerintahkan penyedia internet mulai Jumat 2 April 2021 untuk memotong broadband nirkabel, yang merampas sebagian besar akses pelanggan di Myanmar.

Akibat kebijakan Militer Myanmar untuk melawan para penentangnya itu, para pengguna Media Sosial (Mendsos) di Myanmar nampaknya tidak terhubung lagi sejak Sabtu 3 April 2021.

Militer Myanmar juga mengeluarkan surat perintah untuk 18 selebriti bisnis pertunjukan termasuk influencer Media Sosial dan dua jurnalis berdasarkan Undang-Undang yang melarang materi yang dimaksudkan untuk menyebabkan anggota angkatan bersenjata memberontak atau mengabaikan tugas mereka.

Baca Juga: Bunuh Warga, Pemberontak Ancam Balas Dendam ke Militer Myanmar

Surat perintah tersebut disiarkan Stasiun TV dengan tangkapan layar dan tautan ke setiap profil Facebook orang-orang menentang kebijakan Junta Myanmar.

Seperti diketahui, semua selebriti menolak aturan Myanmar tersebut, termasuk Paing Phyoe Thu yang nampaknya tidak gentar sedikit pun menentang Junta Militer Myanmar.

“Apakah surat perintah telah dikeluarkan atau tidak, selama saya masih hidup, saya akan menentang kediktatoran militer yang menindas dan membunuh orang. Revolusi harus menang, ” tulis Paing Phyoe Thu di Facebook, seperti dikutip WartaSambasRaya.com dari Reuters.

Hingga kini, keberadaan Paing Phyoe Thu tidak diketahui dan tidak jelas bagaimana dia bisa memposting pesannya di Facebook itu. Sehingga Militer Myanmar terus memburunya. Bahkan suaminya Na Gyi juga dicari aparat berwenang setempat sejak Februari lalu.

Paing Phyoe Thu terus menentang Militer Myanmar karena korban terus berjatuhan. Sebagaimana dilaporkan Kelompok Aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), hingga Sabtu 3 April 2021 pasukan militer Myanmar telah menewaskan 550 orang.

Dari total korban tewas karena menentang kudeta militer Myanmar yang menggulingkan Aung San Suu Kyi pada 1 Februari 2021 itu, 46 orang di antaranya merupakan anak-anak.

Kendati terus menerus terjadi penindasan, para penentang kudeta Militer Myanmar tidak kunjung surut menggelar aksi penentangan, baik di kota-kota besar maupun kecil di seluruh negeri.

Para pengunjuk rasa yang tidak setuju dengan tindakan Junta Myanmar sering mengadakan apa yang mereka sebut ‘Demonstrasi Gerilya’. Orang-orang juga berkumpul di malam hari untuk menyalakan lilin.***

Editor: Mordiadi

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler