Wanita Diminta Tunda Kehamilan sampai Masa Terburuk Pandemi Covid-19 Berlalu

17 April 2021, 19:00 WIB
Wanita Diminta Tunda Kehamilan sampai Masa Terburuk Pandemi Covid-19 Berlalu /Pixabay/ lisa runnels

WARTA SAMBAS – Otoritas Brazil merekomendasikan para wanita untuk menunda kehamilan sampai masa terburuk pandemi Covid-19 berakhir di negeri Samba ini. Hal ini menyusul semakin banyaknya kematian setiap harinya, melampaui negara manapun di dunia.

"Jika memungkinkan, tunda kehamilan sedikit sampai saat yang lebih baik di negara ini," kata Raphael Parente, Pejabat Kementerian Kesehatan Brazil, seperti dikutip WartaSambasRaya.com dari Reuters, Sabtu 17 April 2021.

Rumah Sakit (RS) Brasil sedang tertekan. Stok obat yang dibutuhkan untuk mengintubasi pasien yang sakit parah semakin menipis. Sehingga terpaksa harus meminta bantuan persediaan darurat ke mitra internasionalnya.

Raphael mengatakan, rekomendasi itu dikeluarkan karena tekanan pada sistem kesehatan dan juga karena varian Brasil ini lebih mudah menular yang dikenal sebagai P.1.

"Pengalaman klinis para spesialis di bidang kesehatan menunjukkan bahwa, varian baru ini bekerja lebih agresif pada wanita hamil," ujar Raphael Parente.

Baca Juga: Keadaan Positif Covid-19, Nadya Mustika Melahirkan Anak Pertama

Sebelumnya, kasus Covid-19 selama kehamilan difokuskan pada trimester akhir dan kelahiran. “Sedangkan belakangan ini ada kasus yang lebih serius pada trimester kedua dan kadang-kadang pertama,” katanya.

Varian P.1 pertamakali ditemukan di Kota Amazon Manaus, dengan cepat menjadi dominan di Brasil. Diperkirakan, varian baru ini menjadi faktor utama di balik infeksi besar-besaran yang telah membawa jumlah kematian menjadi lebih dari 350 ribu dan menjadi tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS).

Corona varian Brasil semakin memengaruhi orang yang lebih muda, dengan data RS menunjukkan bahwa pada Maret 2021, lebih dari setengah dari semua pasien dalam perawatan intensif berusia 40 atau lebih muda.

Presiden Brazil, Jair Bolsonaro menentang kebijakan lockdown di sana dan mengadakan acara besar di mana dia sering tidak memakai masker.

Baca Juga: 14 Kabupaten dan Kota di Kalimantan Barat ‘Zona Kuning’ Penyebaran Covid-19

Bolsonaro baru-baru ini menggunakan vaksin sebagai solusi yang mungkin untuk dirinya yang suka bersikap bebas dan menganggap virus corona sedang tidak mewabah di negaranya.

Dikabarkan, menurut media lokal, minggu ini vaksinasi dihentikan di beberapa kota di Brazil karena kekurangan pasokan vaksin.

Lonjakan kasus Covid-19 juga membuat RS kekurangan obat penenang untuk pasien yang membutuhkan ventilasi mekanis.

Dikabarkan, pengiriman darurat obat tiba di Brasil pada Kamis 15 April 2021 malam dari China. Sementara sumbangan dari Spanyol diharapkan tiba minggu depan.

Rio de Janeiro dan Sao Paulo sama-sama telah membunyikan alarm atas kekurangan jumlah obat dan vaksin Covid-19.

Sekretaris Kesehatan Sao Paulo mengatakan minggu ini kemampuan kota untuk merawat pasien Covid-19 yang sakit parah berada di ambang kehancuran.

Meskipun kekurangan obat dan 85 persen tempat tidur perawatan intensif terisi, pemerintah Kota Sao Paulo mengumumkan pada Jumat mereka akan mulai membuka kembali toko dan restoran, dengan mengatakan bahwa jumlah rawat inap baru telah turun.***

Editor: Mordiadi

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler