Arab Saudi Buka Perbatasan dan Perbolehkan Warganya ke Luar Negeri

3 Mei 2021, 18:31 WIB
Arab Saudi Buka Perbatasan dan Perbolehkan Warganya ke Luar Negeri /

WARTA SAMBAS – Pemerintah Arab Saudi akan membuka kembali wilayah perbatasannya dan membolehkan warganya melakukan perjalanan luar negeri mulai Senin 17 Mei 2021 mendatang.

Warga yang akan melakukan perjalanan ke luar negeri tersebut harus sudah dua kali Vaksin Covid-19 setidaknya dua pekan sebelum berangkat.

Selain itu, sebagaimana dilansir WartaSambasRaya.com dari laman CGTN, Pemerintah Arab Saudi juga membolehkan warganya yang baru sembuh Covid-19  melakukan perjalanan ke luar negeri, tetapi setelah 6 bulan berikutnya.

Seperti diketahui, sejak Maret 2020 lalu Pemerintah Arab Saudi melarang perjalanan untuk menekan angka penyebaran Covid-19. Larangan baru dilonggarkan pada Juli 2020, tetapi warganya masih dilarang bepergian ke luar negeri.

Pada Januari 2021, Pemerintah Arab Saudi sempat menunda pembukaan perbatasan. Setelah melakukan berbagai pertimbangan, barulah dibuka pada 17 Mei 2021 mendatang.

Baca Juga: [ LIVE ] Masjidilharam Makkah dan Masjid Nabawi Madinah, Arab Saudi

Namun Pemerintah Arab Saudi masih menangguhkan masuknya warga asing dari 20 negara, kecuali diplomat dan praktisi kesehatan sejak Februari lalu.

Sementara itu, hingga kini Pemerintah Indonesia belum mendapat kepastian dari Pemerintah Arab Saudi tentang keberangkat Jemaah Haji Indonesia 1442 Hijriyah

Kendati belum mendapat kepastian dari Pemerintah Arab Saudi, Kementerian Agama (Kemenag) menyiapkan skenario dan mitigasi pemberangkatan Jemaah Haji Indonesia 1442 Hijriyah.

“Termasuk alur pergerakan jemaah, jika ada pemberangkatan,” kata Ramadan Harisman, Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag RI, seperti dikutip WartaSambasRaya.com dari PMJ News.

Alur pergerakan ini disusun untuk memastikan keselamatan dan keamanan  Jemaah Haji Indonesia bila berangkat haji ke Makkah Arab Saudi. "Alur pergerakan ini meliputi delapan tahapan yang harus dilalui jemaah selama melaksanakan ibadah haji," jelas Ramadan.

Berikut 8 skenario dan mitigasi yang harus dilalui Jemaah Haji Indonesia:

1. Wajib Divaksin Covid-19

"Sebelum melaksanakan proses rangkaian ibadah haji, setiap jemaah haji wajib menjalankan dua vaksinasi,  yaitu vaksinasi Covid-19 dan meningitis," jelas Ramadan.

Untuk Vaksinasi Covid-19, Ramadan berharap Kabid PHU di setiap provinsi memastikan Jemah Haji yang berangkat sudah divaksin.

“Apalagi saat ini, Kemenkes telah menetapkan jemaah haji sebagai kelompok rentan. Sehingga bisa mendapat prioritas penerima Vaksin Covid-19," kata Ramadan.

Baca Juga: Ramadan 2021, Arab Saudi Hanya Izinkan 150 Ribu Orang Umrah dan Salat Setiap Hari di Masjidilharam

2. Karantina di Asrama Haji

Selama berada di Asrama Haji, jemaah haji menjalani karantina selama 3x24 jam. "Saat tiba di Asrama Haji, jemaah akan menjalani swab antigen," jelas Ramadan.

Pada hari ketiga, dilakukan PCR Swab Test kembali. Jika hasilnya negatif, jemaah haji berangkat ke Arab Saudi. Jika hasilnya positif, akan dilakukan isolasi mandiri di Asrama Haji.

Baca Juga: Arab Saudi Bakal Atur Ulang Usia Minum serta Hak Kontrak Pernikahan untuk Perempuan

3. Karantina di Hotel Makkah

"Karena kita kemungkinan memberangkatkan hanya sedikit jemaah, maka semuanya nanti akan turun di Jeddah," ungkap Ramadan.

Selanjutnya, di Makkah, jemaah haji dikarantina selama 3x24 jam di hotel dengan kapasitas maksimal 2 orang per kamar.

"Setelah dikarantina selama 3x24 jam, jemaah haji akan PCR Swab Test kembali. Jika hasilnya negatif, pada hari keempat jemaah bisa melaksanakan umrah. Jika hasilnya positif, akan dilakukan isolasi mandiri di hotel Makkah," rinci Ramadan.

Baca Juga: 75 Orang WNI Jemaah Umrah di Arab Saudi Terkonfirmasi Positif Covid-19

4. Miqat dengan Protokol Kesehatan

Jemaah haji yang akan melaksanakan umrah wajib diberangkatkan dengan menggunakan bus menuju tempat Miqat dengan mengikuti protokol kesehatan yang ditentukan Pemerintah Arab Saudi.

 

5. Umrah Wajib dan Thawaf Ifadlah

Selama di Makkah, selain umrah wajib dan thawaf Ifadhah di Masjidilharam, jemaah diberikan 3 kali kesempatan ke Masjidilharam dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

"Ini juga kita akan betul-betul diperhatikan, karena saat ini memasuki Masjidilharam juga perlu memperhatikan ketentuan yang ditetapkan. Sementara pergerakan jemaah saat puncak ibadah haji akan menyesuaikan dengan ketentuan di Arab Saudi," jelas Ramadan.

Baca Juga: Pelarangan WNI ke Arab Saudi, Kemlu: Mau Melakukan Perjalanan, Terus Pantau Perkembangannya

6. Jemaah di Madinah

Selesai melakukan seluruh proses haji di Makkah, jemaah akan diberangkatkan ke Madinah. Ditempatkan di hotel-hotel yang telah ditentukan dengan komposisi satu kamar maksimum ditempati 2 orang. Jemaah akan tinggal di Madinah selama 3 hari, sehingga tidak ada pelaksanaan salat Arbain.

"Skenario yang kami susun, kalau ada pemberangkatan jemaah haji, tidak akan ada Arbain. Karena di Madinah hanya tiga hari. Ini perlu diberikan penjelasan kepada jemaah kita," kata Ramadan.

Baca Juga: Orang Arab Saudi Makan 2 Juta Bungkus Indomie per Hari  

7. PCR Swab Test sebelum Pulang ke Tanah Air

Pada hari keempat, jemaah haji Indonesia akan dipulangkan ke Tanah Air melalui Bandara Madinah. "Sebelum jemaah haji dipulangkan ke Tanah Air, akan dilakukan kembali PCR Swab Test. Jika hasilnya negatif, jemaah haji dipulangkan ke Tanah Air. Jika hasilnya positif, akan dilakukan isolasi mandiri pada hotel di Madinah," kata Ramadan.

Baca Juga: Raja Arab Saudi Salman Terima Suntikan Dosis Pertama Vaksin Covid-19 

8. Swab Antigen Setibanya di Tanah Air

Setibanya di tanah air, dilakukan tes Swab Antigen bagi jemaah haji Indonesia. Dilakukan di Asrama Haji. Jika hasilnya negatif, jemaah haji dipulangkan ke daerah masing-masing dan melakukan karantina mandiri di rumah. Jika hasilnya positif, akan dilakukan isolasi mandiri di Asrama Haji.

"Kesimpulannya, selama proses penyelenggaraan haji, jemaah dan petugas wajib menerapkan protokol kesehatan. Memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, serta membatasi interaksi dan mobilitas," tutup Ramadan.***

Editor: Mordiadi

Sumber: PMJ News CGTN

Tags

Terkini

Terpopuler