Pesawat Militer Pembawa Biksu Jatuh di Mandalay

10 Juni 2021, 22:17 WIB
Pesawat Militer Pembawa Biksu Jatuh di Mandalay/Foto ilustrasi /Pixabay.com/

WARTA SAMBAS – Pesawat militer yang membawa prajurit dan biksu dari Kota Pyin Oo Lwin, Myanmar, jatuh ketika hendak mendarat di Kota Mandalay, sekitar 300 meter dari pabrik baja, pada Kamis 10 Juni 2021.

Pihak berwenang menyebutkan, dalam insiden tersebut 12 penumpang yang hendak menghadiri upacara di Biara Buddha tersebut, dinyatakan tewas.

Dilansir dari Reuters, pilot dan seorang penumpang pesawat nahas tersebut selamat dan dibawa ke Rumah Sakit (RS) militer untuk mendapat perawatan.

Kecelakaan pesawat ini tentunya menambah daftar panjang kecelakaan udara di negeri tersebut. Myanmar telah lama memiliki catatan buruknya keselamatan di transportasi udara.

Baca Juga: Pimpinan Junta Militer Myanmar Jenderal Ming Aung Hlaing ke Indonesia untuk Hadiri KTT ASEAN

Namun hingga kini belum ada keterangan resmi yang menyebutkan penyebab pesawat jatuh ketika hendak mendarat di kota terbesar kedua Myanmar tersebut.

Belum dapat dipastikan apakah ada kaitannya dengan situasi Myanmar yang terus mengalami kekacauan sejak kudeta militer terhadap pemerintahan terpilih yang dipimpin  Aung San Suu Kyi pada 1 Februari lalu.

Seperti diketahui, aksi protes selalu menghiasi hari-hari di Myanmar. Korban jiwa terus berjatuhan, terutama dari kalangan sipil yang berhadapan dengan militer.

Baru-baru ini, bom parsel meledak di Bago Barat, Myanmar. Menewaskan 5 orang, yakni seorang Anggota Parlemen dari Partai Liga Nasional Demokrasi (NLD) pendukung Suu Kyi, 3 polisi dan seorang penduduk.

Korban tewas akibat bom parsel tersebut, merupakan Anggota Parlemen yang digulingkan, serta 3 polisi yang bergabung dengan Gerakan Pembangkangan Sipil yang menentang kekuasaan Junta Militer Jerman.

Salah seorang polisi lainnya yang terlibat dalam Gerakan Pembangkangan Sipil tersebut dilaporkan mengalami luka parah pada lengannya karena terkena serpihan bom parsel tersebut.

Bom parsel meledak di Myanmar ini hanya salah satu bukti meningkatnya kekerasan di Myanmar sejak kudeta militer pada 1 Februari 2021 lalu.

Hingga kini, ratusan orang dilaporkan terbunuh ketika pasukan keamanan mencoba memadam protes terhadap kekuasaan junta militer, baik di kota-kota maupun pedesaan di Myanmar.

Para milisi etnis juga mendukung oposisi terhadap junta Militer. Sehingga mereka diperangi di pinggiran kota Myanmar.

Pada Senin 3 Mei 2021 kemarin, Tentara Kemerdekaan Kachin, kelompok pemberontak etnis, mengklaim telah menembak jatuh helikopter junta Militer Myanmar saat pertempuran di wilayah perbatasan Utara dan Timur Myanmar.

Selain itu, seorang administrator lokal yang ditunjuk junta militer Myanmar dikabkar tewas ditikam di Yangon, kota utama Myanmar.***

Editor: Mordiadi

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler