Gagal Pertahankan Kursi Presiden AS, Hukuman Mati Menanti Trump

- 8 Januari 2021, 14:06 WIB
Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. /Instagram.com/@realdonaldtrump

WARTA SAMBAS – Setelah kongres di Gedung Capitol memastikan kekalahannya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) lalu, Donald Trump kini dihadapkan pada hukuman mati.

"Surat perintah penangkapan terhadap Donald Trump telah dikeluarkan sesuai dengan ketentuan Pasal 406 KUHP Irak," kata Dewan Peradilan Tertinggi Irak dalam sebuah pernyataan seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul “Irak Keluarkan Surat Perintah Pengadilan: Tangkap Presiden Donald Trump dan Hukum Mati”, Jumat 8 Januari 2021.

Irak mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Trump sebagai bagian dari penyelidikan Pengadilan Baghdad atas pembunuhan Komandan Militer Irak, Abu Mahdi al-Muhandis dalam serangan pesawat tidak berawak milik AS.

Baca Juga: 26 Fakta Tentang Kehidupan Elon Musk, Salah Satunya Pernah Bertahan Hidup dari Utang

Serangan di bawah tanggungjawab Trump itu juga menewaskan Jenderal Iran Qassem Soleimani di Bandara Baghdad pada 3 Januari tahun 2020 lalu.

Surat perintah dari Irak itu juga menambahkan bahwa penyelidikan akan terus berlanjut untuk mengidentifikasi orang lain yang terlibat dalam kejahatan, baik dari Irak atau orang asing.

Tahun lalu Iran juga mengeluarkan surat perintah penangkapan Trump dan 35 orang lain yang terlibat dalam pembunuhan Jenderal Soleimani.

Baca Juga: 3 Mantan Presiden AS Ini Kutuk Aksi Rusuh Pendukung Trump

Pada saat itu mereka meminta Interpol untuk menyampaikan surat perintah tersebut yang disebut 'pemberitahuan merah' atau red notice kepada pasukan polisi lain di seluruh dunia.

Tidak seperti musuh Iran, Irak adalah sekutu utama AS di Timur Tengah. Kehadiran militer AS di Irak telah berkurang secara signifikan di bawah perintah Trump. Jumlah pasukan AS berkurang menjadi sekitar 2.500 tentara saat ini.

Dewan Yudisial Tertinggi yang menjalankan semua pengadilan Irak membenarkan surat perintah penangkapan terhadap Trump itu.

Baca Juga: Ulah Pendukung Trump Bikin Petinggi Gedung Putih Ramai-ramai Mundur dari Jabatannya

Perintah penangkapan Trump menyoroti kebencian besar terhadap kebijakan AS di Irak, dan pengaruh Iran yang mengakar di antara populasi Muslim Syiah Irak.

Militer AS telah bersiap untuk kemungkinan serangan balasan oleh Iran atau milisi pro-Iran yang telah menembakkan roket ke pangkalan Amerika berkali-kali sejak serangan tahun lalu.

Sementara itu, pemerintah nasional Irak terkadang berjuang untuk menjaga hubungan baik dengan mitra global terbesarnya, Washington, dan tetangganya Iran.

Baca Juga: Menlu Iran Minta Trump Waspada Provokasi Israel

Bahkan saat pengadilan Irak mengeluarkan surat perintah penangkapan Trump, Duta Besar AS untuk Irak Matthew Tueller bertemu di dekat Baghdad dengan Presiden Barham Salih untuk membahas pentingnya mengurangi ketegangan.***(Julkifli Sinuhaji/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Mordiadi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah