Kemudian foto yang diposting para perusuh dari dalam Gedung Capitol menunjukkan komputer yang terbuka. Bahkan termasuk satu di kantor Pelosi dengan kotak masuk email dalam tampilan penuh.
Dampak dari pengambilan perangkat semacam itu bisa sangat parah, kata Brandon Hoffman selaku Kepala Petugas Keamanan Informasi di Penyedia Keamanan TI Netenrich.
"Terlepas dari seberapa besar mereka ingin meremehkan ini namun laptop harus memiliki setidaknya akses yang dapat dimanfaatkan," kata Brandon.
Baca Juga: Hargai Privasi Pengguna, WhatsApp Keluarkan Kebijakan Baru
Kemudian ia menuturkan, bahwa sangat tidak mungkin laptop ini ada di sana tanpa file, atau akses file, atau informasi berguna lainnya bagi seseorang yang mencari leverage atau retribusi.
Tetapi yang mungkin diambil selama kekacauan itu belum diketahui, namun beberapa pakar teknologi informasi khawatir bahwa penyusup mungkin telah menanam perangkat lunak berbahaya di komputer, meskipun tidak jelas apakah perangkat menjadi fokus khusus serangan tersebut.
Baca Juga: Ramalan Shio Anjing Tahun 2021: Keuangan Diinvestasikan Untuk Skala Besar
Kekhawatiran muncul ketika AS mendapat masalah terkait dengan dampak peretasan pemerintah, dan setelah SolarWinds diretas dan email pemerintah diakses.
Pejabat masih bekerja untuk menentukan sejauh mana perangkat pemerintah disabotase atau kemungkinan ada yang diakses dalam kejadian itu.
Karena hal itu pun saat ini malah dikaitkan dengan Rusia, sebagaimana diketahui bahwa hampir 10 lembaga terkena dampak, termasuk Departemen Keuangan AS dan Departemen Perdagangan.***(Nurul Khadijah/Pikiran-Rakyat.com)