Serangan pada Sabtu 3 April 2021, terjadi di tengah meningkatnya ketakutan kelompok Al Shabaab dan mereka berusaha mengeksploitasi kerentanan yang diciptakan oleh kegagalan mengadakan pemilihan parlemen dan presiden, yang dijadwalkan pada bulan Februari lalu.
Hussein Nur, seorang perwira militer, mengatakan pasukan tentara kehilangan beberapa prajuritnya dalam serangan di pangkalan tersebut, dan mereka tidak memberikan jumlah pasti.
”Tentara telah mengirim bala bantuan dari stasiun lain, mengantisipasi menewaskan sejumlah tentara dalam penyerangan berikutnya,” ujar Hussein.
Tentara telah menguasai kedua pangkalan dan daerah sekitarnya.
"Kami mengejar para militan di hutan sekitar," tambah Hussein.
Al Shabaab mengatakan pihaknya telah melancarkan serangan bom bunuh diri di pangkalan militer Bariire.
Sementara secara bersamaan, mereka juga menyerang pangkalan militer Awdhigle di dekatnya dengan bom mobil dan orang-orang pejuang, untuk mencegah pasukan yang ditempatkan di sana memperkuat Bariire.
"Kami menyerbu pangkalan Bariire, membakar tiga kendaraan militer dan mengambil dua kendaraan," kata Abdiasis Abu Musab, juru bicara operasi militer al Shabaab.
Dikabarkan, sebuah alat peledak yang dibawa kendaraan ketiga menghantam konvoi pasukan bala bantuan tentara pemerintah yang berasal dari Mogadishu.***