Network
WARTA SAMBAS – Serangan di Kabul, Ibu Kota Afganistan makin menjadi sejak Amerika Serikat (AS) mengumumkan penarikan pasukannya pada 11 September 2021 mendatang. Teranyar, 2 bom meledak di 2 bus angkutan umum pada Selasa 1 Juni 2021 malam.
Serangan bom di bagian barat Kabul yang dihuni komunitas Syiah tersebut menyebabkan 12 warga sipil tewas dan 10 orang luka-luka.
Juru Bicara (Jubir) Kepolisian Kabul, Ferdaws Faramarz mengatakan, bom yang meledakkan bus berpenumpang tersebut merupakan bom magnet kecil yang dipasang di bawah kendaraan.
Sebagaimana dilansir WARTA SAMBAS dari Reuters pada Rabu 2 Juni 2021, tidak ada pihak yang mengaku bertanggungjawab atas ledakan tersebut. Bahkan Taliban pun membantah terlibat dalam serangan tersebut.
Baca Juga: Timnas Indonesia Kalah Lawan Afganistan, Shin Tae-yong sebut Lemah di Stopper dan Passing
Sejak beberapa bulan terakhir, serangan di Afganistan ini menarget anggota pasukan keamanan, hakim, pejabat pemerintah, pegiat masyarakat sipil dan wartawan.
Sebelumnya, bom meledak di depan sekolah sebelah barat Kabul. Setidaknya menewaskan 80 orang yang sebagian besar merupakan anak sekolah.
Dalam triwulan pertama 2021, setidaknya 1.800 warga sipil Afganistan yang tewas atau terluka dalam pertempuran antara pasukan pemerintah melawan kelompol Taliban.
Serentetan serangan di Ibu Kota Aganistan ini di tengah adanya upaya pihak pemerintah dengan kelompok Taliban untuk mencapai perdamaian. Setidaknya demikian menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada pekan lalu.
