Modal Asing di Provinsi Riau Capai Rp15,52 Triliun

WARTA SAMBAS - Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Provinsi Riau mencapai 1,077 Miliar Dolar AS atau sekitar Rp15,52 Triliun sepanjang tahun 2020. Menjadikannya peringkat 11 penyumbang investasi asing di Indonesia.

Menurut data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Provinsi Riau, modal asing tersebut paling besar dari Singapura mencapai 51,37 persen. Berikut rinciannya:

1. Singapura 553,78 Juta Dolar AS (51,37 persen)
2. Malaysia 366,11 Juta Dolar AS (33,96 persen)
3. Bermuda 122,27 Juta Dolar AS (11,34 persen)
4. British Virgin Island 23,09 Juta Dolar AS (2,14 persen), dan
5. Mauritius 5,03 Juta Dolar AS (0,47 persen).

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 12 akan Dibuka, Berikut Cara Daftarnya

Bukan hanya PMA, realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Provinsi Riau juga mengalami peningkatan singnifikan kurun Januari sampai Desember 2020.

Gubernur Riau, Syamsyur mengungkapkan, realisasi PMMD pada 2020 mencapai Rp34,12 Triliun. "Ini menempatkan Provinsi Riau pada peringkat empat secara nasional untuk realisasi PMDN," katanya, seperti dikutip WartaSambasRaya.com dari ANTARA, Jumat 29 Januari 2021.

Baca Juga: Ini Kriteria Penerima Insentif Kartu Prakerja

Berikut lima besar daerah penyumbang investasi dalam negeri tersebut: 

1. Kota Dumai Rp12,96 Triliun (26,11 persen)
2. Kabupaten Kampar Rp7,58 Triliun (15,27 persen)
3. Kabupaten Bengkalis Rp5,26 Triliun (10,61 persen)
4. Kota Pekanbaru Rp5,19 Triliun (10,46 persen), dan
5. Kabupaten Pelalawan Rp4,74 Triliun (9,56 persen).

Baca Juga: Pemilik KIS sebagai PBI yang Masuk Dalam DTKS Kemensos

Kendati di masa pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), total realisasi PMA dan PMDN Provinsi Riau pada Tahun Anggaran (TA) 2020 mencapai Rp49,64 Triliun, melampaui dari yang ditargetkan Rp40,8 Triliun

Berikut 5 sektor usaha yang paling dominan menyumbang peningkatan investasi di Provinsi Riau sepanjang tahun 2020 tersebut: 

1. Konstruksi Rp13,55 Triliun (27,30 persen)
2. Tanaman pangan, perkebunan dan peternakan Rp11,10 Triliun (22,37 persen),
3. Industri kimia dan farmasi Rp8,07 Triliun (16,25 persen),
4. Industri makanan Rp7,45 Triliun (15,00 persen), serta
5. Listrik, gas dan air Rp3,92 Triliun (7,90 persen).

Baca Juga: PT Pos Indonesia Salurkan Bansos Mulai Tanggal 4 Januari hingga April 2021

Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal Provinsi Riau (DPMPTSP) Provinsi Riau, Helmi, peningkatan realisasi investasi yang signifikan ini merupakan hasil dari upaya dan kolaborasi antara Pemerintah Pusat (Pempus) dan Pemerintah Daerah (Pemda).

"Pemerintah tidak hanya berusaha mencari investasi baru, namun juga mengawal dan menyelesaikan permasalahan atas investasi yang sudah ada sebelumnya," ucap Helmi.***