Harga Jagung Tembus Rp8.000 per Kg, Pemerintah pun Siapkan 30.000 Ton dan Dijual Rp4.500 per Kg ke Peternak

30 September 2021, 19:48 WIB
Hingga kini harga jagung untuk pakan ternak terus meroket, tembus Rp8.000 per Kg. Sehingga pemerintah melakukan intervensi supaya sesuai HAP yakni Rp4.500 per Kg di tingkat peternak. /Pixabay/Mute_gemini

WARTA SAMBAS - Hingga kini harga jagung pakan ternak terus meroket, tembus Rp8.000 per Kg untuk broiler dan Rp7.500 per Kg untuk layer.

Mahalnya harga jagung pakan ternak ini mendorong Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag RI) dan Kementerian BUMN untuk melakukan intervensi pasar.

Kemendag RI dan Kementerian BUMN menugaskan Perum Bulog untuk melakukan pengadaan 30.000 ton dan menjualnya ke peternak dengan harga jagung Rp4.500 per Kg.

Seperti diketahui, harga jagung Rp4.500 per Kg di tingkat peternak tersebut sesuai dengan Harga Acuan Pemerintah (HAP) yang diatur dalam Permendag Nomor 7 Tahun 2020.

Baca Juga: Bengkayang Dicanangkan Jadi Sentra Jagung Kalbar, Florentinus Anum: Berikutnya Sambas, Landak dan Sanggau

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag RI Oke Nurwan mengatakan, pengadaan jagung pakan ini menggunakan mekanisme Cadangan Stabilitas Harga Pangan (CSHP).

Oke Nurwan mengatakan, ini merupakan langkah intervensi pemerintah atas harga jagung yang fluktuatif dan jauh melampaui HAP.

"Bulog tidak ada cadangan jagung pemerintah, sehingga begitu ditugaskan intervensi ke peternak seharga Rp4.500 per Kg, Bulog harus cari-cari dulu," jelas Oke Nurwan, seperti WARTA SAMBAS dari ANTARA, Kamis 30 September 2021.

Baca Juga: Jagung Bisa Menyehatkan Jantung, Cek Manfaat Lainnya di Sini...!!!

Sementara itu, Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting (Bapokting) Kemendag Isy Karim mengatakan, pemerintah tidak mengambil opsi impor dalam pengadaan jagung ini.

Perum Bulog akan menyiapkan 30.000 ton jagung pakan ternak dengan cara menyerap jagung dari petani lokal.

Sebab kalau impor jagung pakan, jelas Isy Karim, harganya di tingkat peternak bisa lebih lebih dari Rp5.000 per Kg atau di atas HAP.

Olehkarenanya, pemerintah lebih memilih untuk membeli jagung petani dalam negeri, meskipun harga di pasaran juga sudah tinggi.

Baca Juga: Jagung Pelangi Pas Banget untuk Penderita Diabetes dan Hipertensi di Malam Tahun Baru 2021

Selisih pembelian jagung oleh Perum Bulog dari petani dalam negeri berkisar antara Rp5.000 hingga Rp6.000 per Kg dengan harga penjualan ke peternak rakyat Rp4.500 per Kg.

Selisih harga tersebut akan diganti oleh Kemendag untuk melakukan pengendalian harga pangan menggunakan mekanisme CSHP.

Pengadaan jagung pakan seharga Rp4.500 per Kg tersebut hanya akan diberikan pada peternak rakyat, sebagai pihak yang paling merugi dengan kenaikan harga jagung saat ini.

Baca Juga: Nggak ribet…’Bumbu Jagung Bakar’ Ini Sangat Gampang Disiapkan untuk Meriahkan Malam Tahun 2021

Terpisah, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memastikan stok jagung dalam negeri dalam jumlah aman untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak secara mandiri.

Berdasarkan data prognosa Kementerian Pertanian (Kementan) dan Badan Pusat Statistik (BPS), ungkap Syahrul Yasin, luas panen jagung nasional Januari-Desember 2021 mencapai 4,15 juta hektare.

Dengan luasan secara nasional tersebut, produksi bersih jagung dalam negeri mencapai 15,79 juta ton dengan kadar air 14 persen.

Sedangkan kebutuhan jagung untuk pakan, konsumsi dan industri pangan totalnya 14,37 juta ton per tahun.

Baca Juga: Bumbu Jagung Bakar Pedas Manis dan Bawang, Sip Banget untuk Meriahkan Malam Tahun Baru 2021

Sehingga, jelas dia, dengan tambahan stok akhir Desember 2020 mencapai 1,43 juta ton, diperoleh kelebihan stok jagung 2021 sekitar 2,85 juta ton.

Tidak ada masalah dengan stok jagung tahun ini. Apalagi beberapa daerah penghasil jagung, angka produksinya lebih baik dari tahun lalu, seperti di Kabupaten Grobogan.

Di tengah setok jagung dalam kondisi aman ini, malah muncul dinamika harga. Menurut Syahrul Yasin, hal itu lantaran adanya penundaan panen raya.

Seharusnya panen raya berlangsung pada April 2021. Namun mundur sekitar 20 hari. Kondisi ini tentunya membuat banyak pihak kaget.

Seperti diketahui panen jagung nasional berlangsung hingga akhir 2021, dengan prakiraan luas panen September 2021 mencapai 299.059 hektare.

Kemudian Oktorber 2021 seluas 230.157 hektare, November 2021 seluas 207.264 hektare dan Desember 2021 seluas 197.265 hektare.

Total produksi jagung masing-masing 1,21 juta ton, 916.759 ton, 1 juta ton dan 881.787 ton.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto hari ini melepas 23.000 ribu ton jagung ekspor dari Provinsi Gorontalo.

Menko Perekonomian bersama Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, meresmikan pengiriman jagung antarpulau tersebut di Pelabuhan Tilamuta, Kabupaten Boalemo.

Ekspor tersebut berasal dari PT. Harim 6.500 ton melalui Pelabuhan Tilamuta dengan tujuan Jakarta,

Kemudian dari PT. Seger Pangan Sejahtera 10.000 ton melalui Pelabuhan Anggrek dengan tujuan Surabaya.

Selanutnya dari PT.Charoen Porkphand Indonesia 6.500 ton melalui pelabuhan Gorontalo dengan tujuan Makassar.

"Saya hadir di Boalemo ini karena instruksi Pak Presiden untuk melihat langsung panen jagung dan produksi jagung di Gorontalo,” kata Airlangga.

Ia mengungkapkan, harga jagung di Gorontalo yang berkisar Rp3.800 hingga Rp4.800 per Kg di tingkat petani.

Harga tersebut termasuk tinggi, sehingga petani bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari komoditas jagung ini.

“Pemerintah pro pada pertanian, sehingga kami akan mendorong masyarakat menanam jagung sebanyak mungkin dan menyediakan Kredit Usaha Rakyat yang bisa dibayar saat panen,” jelas Airlangga.

Menurut Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo Muljady Mario, sejak April hingga September 2021, ekspor jagung antarpulau mencapai 198 kali dengan total muatan 1.236.000 ton.

Dalam kurun 10 tahun terakhir, perkembangan produksi jagung di Gorontalo meningkat signifikan, yakni semula hanya 605.781 ton, kini meningkat menjadi 1,8 juta ton.

Ia menambahkan, total produksi jagung di Gorontalo pada September 2021 mencapai 226.064 ton.

“Melihat kondisi di lapangan diperkirakan bulan Oktober sampai Desember nanti akan tersedia jagung kurang lebih 641.339 ton,” ungkap Muljady.***

Editor: Mordiadi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler