WARTA SAMBAS - Masyarakat mulai resah setelah mengetahui harga gas LPG Non Subsidi tabung ukuran 5,5 Kilogram dan 12 Kilogram naik.
Lantaran kenaikan harga gas LPG Non Subsidi cukup tinggi, berkisar antara Rp1.600 hingga Rp2.600 per tabung.
Keresahan ini dipicu kemungkinan harga kebutuhan pokok juga akan meroket setelah harga gas LPG Non Subsidi naik.
Kenaikan harga harga gas LPG Non Subsidi ini membuat Netizen kesal dan mengunggah berbagai sendiran yang ditujukan kepada pemerintah.
"Selamat menderita saudara-saudara se-tanah air," ujar pemilik akun Twitter @yadhiyadhiyadhi, seperti dikutip WARTA SAMBAS, Senin 27 Desember 2021.
Terdapat juga Netizen yang menyindir pemerintah bahwa, kenaikan harga gas LPG Non Subsidi ini merupakan kado terindah di akhir tahun 2020.
"Mari kita pura-pura bahagia dan sampaikan terima kasih kepada Presiden, DPR dan Jajaran Pertamina atas kado terindah di akhir tahun," tulis pemilik akun Twitter @NenkMonica.
Selain itu, Netizen juga mempertanyakan, bagaimana perusahaan disebut selalu merugi padahal LGP naik terus.
"Harga naik mulu tapi perusahaan rugi, terus gimana sih cara kerjanya?," cuti pemilik akun Twitter @Dj_Bams74.
Baca Juga: Pertamina Tambah 4,6 Persen Stok Elpiji 3 Kg untuk Kalimantan Barat
Lantaran harga gas LPG Non Subsidi naik, besar kemungkinan Elpiji akan langka seperti sebelumnya.
"Yang sudah-sudah, maka gas Elpiji yang disubsidi akan menjadi langka," cuit pemilik akun Twitter @AmirFawzi.
Dilansir KabarPriangan.com dalam artikel berjudul "Minim Sosialisasi, Masyarakat Kaget Harga LPG Non Subsidi Naik", PT Elbugas Tasikmalaya sudah resmi menaikan harga LPG per 25 Desember 2021 untuk tabung 5,5 Kilogram dan 12 Kilogram.
Semula harga LGP tabung 5,5 Kilogram Rp69.000 naik menjadi Rp76.000. Sementara LPG 12 Kilogram dari Rp144.000 menjadi Rp163.000.***