Pawang Hujan Mandalika Lapor Polisi, Nama Baiknya Dicemarkan Netizen

24 November 2021, 17:44 WIB
Tidak terima jadi bahan ejekan para netizen, Pawang Hujan Sirkuit Mandalika Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat (NTB), Damai Santoso lapor Polisi. /capture akun youtube @mandalikanews/

 

WARTA SAMBAS - Tidak terima jadi bahan ejekan para netizen, Pawang Hujan Sirkuit Mandalika Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat (NTB), Damai Santoso lapor Polisi.

Damai Santoso mengaku nama baiknya sebagai Pawang Hujan telah dicemarkan oleh netizen pascahujan mengguyur Sirkuit Mandalika. Sehingga ia memilih untuk lapor Polisi.

Seperti diketahui, Damai Santoso lapor polisi terkait cuitan netizen yang menyebut ilmu Pawang Hujan tidak mempan, sehingga Sirkuit Mandalika diguyur hujan deras.

"Saya dikatakan, Pawang Hujan tidak bekerja secara maksimal," kata Damai Santoso, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari KabarTegal.com dalam artikel berjudul "Pawang Hujan Lapor Polisi Tak Terima oleh Cuitan Netizen di Twitter", Rabu 24 November 2021.

Damai Santoso tidak terima disebut demikian, lantaran ia tidak sedang menjalankan tugasnya ketika balapan World Superbike (WSBK) berlangsung di Sirkuit Mandalika.

Seperti diketahui, balapan WSBK di Sirkuit Mandalika selama dua hari sejak Sabtu 20 November, tertunda karena hujan deras.

Damai Santoso mengaku hanya diminta menjadi Pawang Hujan ketika Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Sirkuit Mandalika.

Baca Juga: Jokowi Jajal Sirkuit MotoGP Mandalika, Pakai Motor Balap Pribadi

Ia yang tidak pernah diminta menangkal hujan saat balapan berlangsung, malah disebut gagal menjalankan tugasnya.

Damai Santoso mengaku tersinggung dengan ulah netizen yang mengunggah foto dirinya yang disebut gagal menangkal hujan di Sirkuit Mandalika.

“Kata-kata yang mencemarkan nama baik saya, seperti the traitional rain controller not working at WorldSBK dan hujan badai gyur Sirkuit Mandalika, balapan pertama world not working alias nggak mempan. Dilampirkan dengan foto saya waktu kedatangan bapak Presiden RI Joko Widodo hari Jumat, minggu lalu,” rinci Damai Santoso.

Foto-foto yang beredar di Media Sosial saat dirinya menangkal hujan ketika Jokowi datang itulah yang dipakai netizen saat hujan mengguyur saat balapan di Sirkuit Manalika.

Baca Juga: Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika Diterjang Banjir, BPBD: Sepinggang Orang Dewasa

Kendati disebut sebagai Pawag Hujun, Damai Santoso mengaku tidak bisa menangkal hujan jika Tuhan tidak mengizinkan.

Terkait laporan Pawang Hujan ini, Polres Lombok tengah akan memrosesnya jika memang yang bersangkutan memang benar dirugikan.

"Nanti kami periksa terlebih dahulu," kata Petugas SPKT Polres Loteng, Ipda Supardi menanggapi terkait laporan Pawang Hujan tersebut.

Terkait Pawang Hujan ini, pengamat politik Rocky Gerung juga turut berkomentar, sehingga masalah ini makin ramai dibicarakan. 

Dilansir SeputarTangsel.com dalam artikel berjudul "Pawang Hujan Lapor Polisi, Rocky Gerung Sindir Presiden Jokowi Soal Pembebasan Lahan Sirkuit Mandalika", Rocky Gerung mengatakan, seharusnya Pawag Hujan juga mendampingi Staf Khusus (Stafsus) Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Benny dan Politisi PDIP Arteria Dahlan.

Pasalnya, jelas Rocky Gerung, Pawang Utama RI bermasalah. Sehingga masalah di Tanah Air terus bertambah.

"Bermasalah karena nggak bisa turunin harga, dan bertambah terus kasus tentang keadaan republik dan kita tidak tahu apa yang harus dilakukan," kata Rocky Gerung.

Lebih lanjut, Rocky Gerung menyinggung anggaran Rp1,1 triliun untuk membangun Sirkuit Mandalika dan belum tuntasnya masalah pembebasan lahan dengan penduduk setempat.

Baca Juga: Tony Kurniadi Reses ke Desa Matang Labong, Warga Minta Minta Penampungan Air Hujan

"Kita baru tahu kalau ternyata Pak Jokowi pakai pawang tuh, main motor. Jadi, buat apa ada anggaran satu koma sekian triliun kalau bisa diselesaikan dengan pawang? Perbanyak pawangnya aja tuh," kata Rocky Gerung.

Dari pada buang banyak uang dan akhirnya berubah menjadi olok-olokan, kata Rocky Gerung, lebih baik itu dibayarkan ke para petani yang lahannya belum dibayar.

"Rakyat banyak yang belum dibayar kan? Masih ada 14 kepala keluarga yang belum dibayar di Mandalika," ungkap Rocky Gerung.

"Nah mereka yang seharusnya pergi lapor ke polisi," pungkas Rocky Gerung walaupun tidak disebut menyindir Pawang Hujan yang lapor polisi.***

Editor: Mordiadi

Sumber: Seputar Tangsel Kabar Tegal

Tags

Terkini

Terpopuler