Network
WARTA SAMBAS – Tembakau Gorila, Narkotika Golongan I jenis MDMB-4en PINACA yang mempunyai efek 4 kali lebih berat dibanding ganja, dijual eceran dengan harga berkisar Rp50 Ribu sampai Rp100 Ribu per paket kepada anak-anak remaja.
“Dijual eceran dengan harga terjangkau, kepada anak-anak dan remaja usia 17 sampai 21 tahun,” ungkap Brigjen Pol Benny Gunawan, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah, dikutip WartaSambasRaya.com dari PMJ News, Selasa 2 Maret 2021.
Pengedar Tembakau Gorila diketahui menyasar anak-anak dan remaja itu, kata Benny, berawal dari informasi Kantor Wilayah (Kanwil) Bea dan Cukai Jawa Tengah dan Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta, terkait beberapa kiriman paket ke wilayah Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
"Maka dibentuklah Tim Gabungan yang terdiri dari BNNP Jawa Tengah, BNNK Batang, dan Kanwil Bea Cukai Jaawa Tengah dan DI Yogyakarta. Penyelidikan dimulai di wilayah Kabupaten Batang," kata Benny.
Baca Juga: Warga Palestina Pakai Narkoba di Sidoarjo, Polisi: Sudah 2 Tahun Tinggal di Indonesia secara Ilegal
Penyelidikan terhadap kiriman paket Tembakau Gorila itu dilakukan pada Rabu 24 Februari 2021 sekitar pukul 13.00 WIB. Memantau aktivitas kantor perusahaan jasa pengiriman di Jalan Dr Wahidin No.54B Batang. "Terlihat seseorang yang dicurigai datang mengambil paket,” ungkap Benny.
Tim Gabungan pun langsung mengamankan AAK yang diketahui merupakan karyawan swasta di salah satu perusahaan pengolahan perikanan. Ia berdomisili di Kelurahan Klidang Lor Kecamatan Batang, Kabupaten Batang.
Baca Juga: Millen Cyrus, Keponakan Ashanty Ditangkap Polisi Lagi soal Kasus Narkoba
Ketika penggeledahan dilakukan terhadap AAK itu, petugas mendapati 2 paket Tembakau Gorila yang sudah dibuka. Pengakuannya, masih ada 2 paket lagi yang masih dalam perjalanan. Perburuan pun dilanjutkan.
