Polisi Ringkus 4.110 Pelaku Pungli dan 4.107 Preman

- 17 Juni 2021, 21:28 WIB
Polisi Ringkus 4.110 Pelaku Pungli dan 4.107 Preman
Polisi Ringkus 4.110 Pelaku Pungli dan 4.107 Preman /Foto: Pikiran-Rakyat/

WARTA SAMBAS – Pungutan liar atau Pungli dan aksi premanisme kerap terjadi di titik-titik rawan di Indonesia, terutama di Pelabuhan. Namun sangat jarang yang berani melaporkannya, lantaran khawatir dengan keselamatan diri.

Dalam kondisi seperti itu, lagi-lagi Media Sosial (Medsos) menunjukkan kekuatannya, melalui keluhan salah seorang sopir terhadap Pungli dan aksi premanisme yang kerap menimpanya.

Keluhan sopir di Medsos itu viral dan ditanggapi langsung Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dengan menemui langsung para sopir kontainer di Pelabuhan.

Momen itu pun dimanfaatkan para sopir untuk mengadukan Pungli dan aksi premanisme tersebut. Mendapati hal semacam itu, Presiden Jokowi pun langsung menelon Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, meminta hal tersebut segera diatasi.

Baca Juga: Usai Jokowi Telepon Kapolri, Polisi Amankan 49 Orang Pelaku Pungli di Kawasan Tanjug Priok

Listyo Sigit pun bertindak cepat dengan mengeluarkan Surat Telegram kepada jajarannya di seluruh Indonesia, agar segera mengambil tindakan untuk memberangus Pungli dan aksi premanisme tersebut.

Sejak perintah tersebut keluar, setidaknya sudah 8 ribuan pelaku Pungli dan preman diringkus polisi. “Dari 34 Polda yang terus melakukan tindakan dan operasi mengenai aksi premanisme dan Pungli, kini totalnya untuk premanisme ada 4.107 dan untuk Pungli ada 4.110 orang," kata Kombes Pol Ahmad Ramadhan, Kabag Penum Divisi Humas Polri, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari PMJ News, Kamis 17 Juni 2021.

Ramadhan mengungkapkan, dari tindakan tersebut, 382 preman masuk dalam proses penyidikan, sementara sisanya menjalani pembinaan bersama. "Sedangkan untuk Pungli ada 214 orang yang dilanjutkan prosesnya ke tingkat penyidikan dan sisanya dibina," rincinya.

Beberapa daerah memang fokus menangani Pungli dan aksi premanisme, karena kasusnya memang banyak. "Kalau didata, ini ada beberapa daerah yakni Banten, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan DKI Jakarta. Masih berputar di pulau Jawa," tutup Ramadhan.***

Editor: Mordiadi

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah