Mantap…Tak Seorang pun Warga Baduy yang Pernah Terkonfirmasi Covid-19

21 Januari 2021, 11:08 WIB
Ilustrasi Kampung Adat Baduy.*/DialektikaKuningan.com/Ade Ardiansyah /

WARTA SAMBAS – Warga Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten patut dijadikan percontohan (pilot project) dalam mengantisipasi penyebaran virus corona. Pasalnya, hingga kini tidak seorang pun dari mereka yang pernah terkonfirmasi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

"Kami mengapresiasi warga Baduy yang dapat mengendalikan Covid-19 itu," kata Iton Rustandi, Petugas Medis Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Cisimeut, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul “10 Bulan Pandemi di Indonesia, Warga Baduy Belum Ada Ditemukan Positif Covid-19”, Kamis 21 Januari 2021.

Seperti diketahui, dunia dihebohkan dengan penyebaran virus corona pada Desember 2019 silam. Dimulai dari Wuhan, China terus menjalar ke berbagai belahan bumi.

Hingga akhirnya masuk ke Indonesia, terhitung sejak diumumkan penemuan kasus Covid-19 pertama pada Maret 2020 lalu atau sekitar 10 bulan lalu.

Baca Juga: Hanya Mempawah yang Berisiko Rendah Penyebaran Covid-19 di Kalimantan Barat

Sejak saat itu, berbagai upaya dilakukan Pemerintah Indonesia untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 lebih luas lagi. Protokol Kesehatan (Prokes) pun menjadi harga mati.

Kampanye “di rumah saja” atau “kerja dari rumah” pun menggema dari pusat hingga ke polosok negeri, demi mencegah penyebaran Covid-19.

Menjaga jarak sosial (social distancing) ditingkatkan menjadi menjaga jarak fisik (physical distancing). Penyemprotan disinfektan digalakkan, mencuci tangan pakai sabun menjadi pemandangan di mana-mana. Mengenakan masker pun menjadi kewajiban, bahkan sampai sekarang.

Baca Juga: Canggih, Jepang Gunakan Robot untuk Uji Covid-19

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pun turut diberlakukan sebagai upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19. Keluar masuk orang baik antarnegara atau daerah pun semakin diperketat, bahkan dilarang.

Namun berbagai ikhtiar tersebut seolah tidak sanggup membendung lajunya penyebaran Covid-19. Malah perekonomian bangsa yang terpuruk. Sehingga diberlakukanlah istilah New Normal. Kemudian dimulai lagi dengan Vaksinasi Nasional.

Namun siapa sangka, di tengah maraknya kasus Covid-19 yang hampir merata sampai pelosok Indonesia. Ternyata warga Baduy yang paling disiplin menerapkan Prokes.

Baca Juga: Ini Puja-puji Ruhut Sitompul kepada Jokowi yang Mau Pertama Divaksin Covid-19 …

Warga Baduy begitu patuh mengenai aturan untuk tidak keluar daerah, mengenakan masker menjaga jarak dan mencuci tangan guna mencegah penularan virus corona.

Warga Baduy lebih banyak di rumah dan ladang-ladang untuk mengembangkan pertanian. Selain itu, terus menerima edukasi terkait adanya penyebaran penyakit yang mematikan, Covid-19.

Tetua Adat Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Jaro Saija mengatakan, warga Baduy harus berada di wilayahnya, tidak boleh ke luar daerah guna mencegah penyebaran virus corona.

Baca Juga: Pakai Dua Masker untuk Cegah Penyebaran Covid-19, Ini Kata Ahli Kesehatan

Begitu juga warga Baduy yang merantau, diminta untuk pulang dan sebelum masuk pemukiman adat terlebih dahulu menjalani pengecekan kesehatan di Puskesmas setempat.

"Kami menjamin pemukiman Baduy terbebas Covid-19 dan penjagaan diberlakukan dengan ketat dan pengunjung yang hendak masuk ke tanah hak ulayat Baduy dilakukan pemeriksaan kesehatan," kaa Jaro Saija.***(Julkifli Sinuhaji/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Mordiadi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler