Varian Omicron 5 Kali Lebih Cepat Menular Dibandingkan Delta, Kemenkes: Sejumlah Negara Kewalahan

19 Desember 2021, 18:22 WIB
Penularan Virus Corona Varian Omicron yang kali pertama ditemukan di Afrika Selatan ternyata 5 kali lebih cepat dibandingkan Varian Delta. /alarabiya.net

WARTA SAMBAS - Penularan Virus Corona Varian Omicron yang kali pertama ditemukan di Afrika Selatan ternyata 5 kali lebih cepat dibandingkan Varian Delta.

Daya tular Virus Corona Varian Omicron ini tentunya sangat mengkhawatirkan negara-negara di dunia. Lantaran menghadapi Varian Delta saja sudah pada kelimpungan.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengungkapkan, tingginya daya tular Virus Coroan Varian Omicron membuat sejumlah negara kewalahan.

Beberapa negara di dunia sedang berupaya menekan laju penyebaran Covid-I9 yang disebabkan Virus Corona Varian Omicron.

Baca Juga: Wisma Atlet Lockdown 7 Hari, Satgas Penanganan Covid-19: Antisipasi Penyebaran Virus Corona Varian Omicron

"Seperti di negara Eropa, Afrika, sampai Amerika Serikat, kasus di sana sudah melonjak tajam bahkan mencapai rekor tertinggi," ungkap Siti Nadia Tarmidzi, Juru Bicara (Jubir) Vaksinasi Covid-19, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari PMJ News, Minggu 19 Desember 2021.

Hal ini tentunya menjadi warning bagi Indonesia yang sempa dibuat kewalahan dan di puncak kasus penularan pada Juli 2021 lalu karena Varian Delta yang daya tularnya lebih rendah dari Omicron.

Nadia meminta pihak terkait terus memerhatikan perbandingan kasus penularan antara Varian Omicron dengan puncak kasus Varian Delta di Indonesia.

Ia sangat berharap, dengan melakukan berbagai tindakan antisipasi, Varian Omicron tidak meluas seperti pada Varian Delta.

Baca Juga: Virus Corona Varian Omicron Masuk Indonesia, Menkes: 1 Positif dan 5 Suspek"Penting juga untuk kita dalam menjaga orang-orang terdekat agar tidak tertular Virus Corona Varian Omicron," pungkas Nadia.

Diberitakan sebelumnya, gejala Varius Corona Varian Omicron diketahui sangat ringan dan sejauh ini belum ada pasien yang membutuhkan operasi dalam penanganannya.

Namun masyarakat tetap harus mewaspadai gejala Virus Corona Varian Omicron, mengingat varian ini baru saja ditemukan dan membutuhkan lebih banyak kajian yang komprehensif.

Dibandingkan Varian Delta yang mendominasi penyebaran Covid-19 di dunia saat ini, gejala Virus Corona Varian Omicron sangat jauh berbeda dan benar-benar baru.

Baca Juga: Virus Corona Varian Omicron Menggila, DPR RI Tunda Perjalanan Dinas Luar Negeri

Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, Dr Angelique Coetzee mengaku mulai melihat gejala yang tidak biasa pada pasiennya pada 18 November 2021 lalu.

Saat itu, seorang pria berusia sekitar 33 tahun mengeluh sangat lelah selama beberapa hari dan seluruh tubuhnya terasa nyeri dan sedikit sakit kepala.

Sebenarnya, menurut Coetzee, gejala yang dialami pria tersebut terbilang normal yang disebabkan infeksi virus.

Namun, lanjut dia, ketika dilakukan tes ternyata pria tersebut positif Covid-19. Selanjutnya, ada lebih banyak pasien yang datang dengan gejala yang sama.

Baca Juga: Gejala Virus Corona Varian Omicron: Diawali Kelelahan yang Parah

Pasien-pasien tersebut bisa menjalani perawatan di rumah, lantaran gejalanya ringan dan tidak membutuhkan operasi.

Coetzee mengungkapkan, sampai saat ini belum ada pasien Varian Omicron yang mengaku kehilangan penciuman atau rasa dan tidak ada penurunan kadar oksigen yang signifikan.

Berikut gelaja Virus Corona Varian Omicron:

1. Kelelahan yang parah selama 1 sampai 2 hari

2. Sakit kepala

3. Tubuh terasa nyeri atau pegal-pegal.

Kendati gejala ini terbilang ringan, masyarakat harus waspada karena bukti awal menunjukkan Varian Omicron lebih cepat menular.

Selain itu, orang yang sudah terpapar Covid-19 terbukti masih berisiko tinggi terinfeksi Varian Omicron.***

Editor: Mordiadi

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler