Virus Corona Menular saat Bicara, Simak Penjelasannya...

- 26 Januari 2021, 12:03 WIB
Ilustrasi virus corona.
Ilustrasi virus corona. /Pixabay/visuals3Dde

WARTA SAMBAS - Selama ini, penyebaran virus corona antarorang perorang diyakini hanya melalui doplet yang sederhananya diartikan sebagai cipratan air liur saat bersin atau batuk.  

Tetapi, walaupun sudah tidak ada yang 'berani' menghadapkan bersin atau batuknya ke oranglain, kasus Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) terus saja bertambah dari waktu ke waktu.

 

Ternyata, bukan hanya saat bersin atau batuk yang bisa menularkan Covid-19. Saat berbicara atau berbincang-bincang pun bisa menyebarkan virus yang kali pertama ditemukan di Wuhan, China ini. 

Fakta tersebut terungkap dalam suatu penelitian yang dilakukan para ilmuwan yang berbasis di Royal Society, sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-Cirebon.com dalam artikel berjudul "Wajib Tahu! Virus Covid-19 Ternyata Dapat Menular Saat Seseorang Berbicara", Selasa 26 Januari 2021.

Hasil penelitian tersebut menyebutkan, ketika sedang berbicara atau berbincang-bincang, seseorang akan mengeluarkan aerosol kecil dari mulutnya. 

 

Baca Juga: Pak Guru Ini Gagap Berat Setelah Pulih dari Covid-19

Aerosol kecil tersebut menyebar ke udara dalam jarak lebih dari 2 meter hanya dalam hitungan detik, dan dengan mudah terhirup oleh orang lain, tanpa disadari yang bersangkutan.

Temuan mengejutkan tersebut didasarkan pada penelitian yang dirancang untuk menganalisa tingkat penularan tetesan di udara yang berasal dari batuk, bersin dan berbicara.

Untuk tetesan yang dihasilkan batuk, hanya dapat bertahan selama 1 sampai 7 menit. Namun untuk aerosol dari orang berbicara, dapat bertahan hingga 30 menit di udara.

Baca Juga: Ini Beda Vaksin Covid-19 yang Sekarang dengan yang Dikembangkan WHO

Kalau diilustrasikan, ketika seseorang berbicara dalam suatu ruangan, kemudian meninggalkan ruangan itu, aerosolnya masih bertahan di ruangan itu hingga setengah jam berikutnya.

Hasil penelitian ini menunjukkan betapa mudahnya Covid-19 menyebar, termasuk dari penderita kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) yang berbicara atau bernyanyi di suatu ruangan. 

Apalagi ketika berbicara atau bernyanyi seseorang cenderung membuka maskernya, dengan alasan supaya suaranya jelas terdengar. Apalagi kalau merasa tidak mengalami gejala Covid-19.

Baca Juga: Disiplin Prokes Belum Cukup ‘Amankan’ Ketua Satgas Doni Monardo dari Covid-19

Menjaga jarak fisik (physical distancing) pun menjadi kurang efektif, mengingat aerosol kecil dari orang berbicara itu sanggup bertahan di udara hingga setengah jam.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penggunaan masker dinilai paling efektif mencegah penularan Covid-19. Sehingga setiap orang, disarankan untuk tidak melepas masker walaupun hendak berbicara atau bernyanyi.***(Sarah Setiasih Dharmawan/Pikiranrakyat-Cirebon.com)

Editor: Mordiadi

Sumber: Pikiran Rakyat Cirebon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah