BPOM Kaji Vaksin AstraZeneca, Sinopharm dan Novavax

- 8 Februari 2021, 10:49 WIB
Penny K Lukito, Kepala BPOM
Penny K Lukito, Kepala BPOM /Tangkap layar/Instagram/@bpom_ri/

Indonesia mendapat vaksin yang dikembangkan oleh Inggris dengan platform adinovirus simpanse itu, melalui skema multilateral GAVI Covax Facility, kerjasama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan Aliansi Vaksin dan Imuninasi Global (GAVI).

“Ini merupakan keberhasilan diplomasi kita, melalui Covax, kita mendapatkan akses vaksin gratis dan dalam waktu yang cepat tentunya akan melengkapi jenis vaksin yang sudah ada saat ini,” ujar Siti Nadia Tarmidzi, Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Vaksinasi Covid-19, dikutip WartaSambasRaya.com dari laman Setkab, Rabu 3 Februari 2021..

Baca Juga: Beberapa Hal yang Harus Kamu Ketahui Tentang Vaksin Covid-19

Distribusinya dilakukan setelah vaksin AstraZeneca mendapatkan WHO EUL (Emergency Use Listing), validasi dari kelompok Independent Allocation of Vaccines Task Force (AIVG), dan ketersediaan suplai dari manufaktur sesuai dengan perkiraan awal.

Nadia menjelaskan, Vaksin AstraZeneca merupakan salah satu vaksin yang dapat digunakan untuk Lanjut Usia (Lansia) atau masyarakat usia 60 tahun ke atas. "Kita ketahui, kelompok ini memiliki angka kematian tertinggi (karena Covid-19, red)," ungkapnya.***

Halaman:

Editor: Mordiadi

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah