Baca Juga: WASPADA!!!..... Golongan Darah A,B,O Lebih Rentan Terserang Stres Berat
1. Pelumas berbahan dasar air
Pelumas ini merupakan yang paling banyak digunakan karena dijual bebas. Terbuat dari bahan cellulose ether atau glycerin, pelumas ini dapat menyerap ke dalam kulit dan menguap, serta mudah terdispersi dalam air. Sehingga, penggunaannya mungkin tidak sesuai dengan aktivitas seks yang dilakukan dalam air, misalnya dalam bak mandi, kolam renang, atau bak mandi air panas.
2. Pelumas berbahan dasar minyak
Pelumas berbahan dasar minyak ini biasanya paling sering terbuat dari bahan minyak bumi seperti petroleum jelly. Pelumas jenis ini dapat menyebabkan kerusakan dan tergelincirnya kondom lateks karena hilangnya elastisitas, sehingga penggunaannya dianggap cocok bagi pasangan yang tidak memerlukan penggunaan kondom (monogami) dan yang ingin menghindari bahan pengawet tertentu yang sering ditemukan di pelumas lainnya.
Baca Juga: WASPADA!!!..... Golongan Darah A,B,O Lebih Rentan Terserang Stres Berat
3. Pelumas berbahan silikon
Pelumas berbahan silikon tidak mengandung air dan menawarkan sensasi berbeda dari pelumas berbahan dasar air. Pelumas ini tidak mudah diserap oleh kulit atau selaput lendir, sehingga akibatnya bertahan lebih lama dan tidak lengket.
Tapi, hati-hati. Meski banyak pelumas silikon tersedia dari berbagai merek dengan kualitas dan kinerja yang berbeda-beda, namun tidak semua pelumas berbasis silikon bersertifikat aman.
Yang tak perlu dicemaskan, pelumas berbasis silikon tidak terbukti meningkatkan risiko penularan HIV selama hubungan seks anal, seperti yang dimiliki beberapa pelumas berbasis air.