Penurunan pada 2020 tersebut disebabkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di masa pandemi Covid-19.
Baca Juga: Jim Brickman Konser di Jakarta 3 September 2022, Ditemani Penyanyi Pop AS dan Diva Indonesia
Menurut Humas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Yogi Ikhwan, suhu udara rendah dan kelembaban tinggi menyebabkan akumulasi polutan.
"Akibatnya polutan pencemar udara terakumulasi di lapisan troposfer," jelas Yogi Ikhwan.
Kondisi itu menyebabkan kualitas udara di Jakarta dari pagi hingga siang hari membentuk kabut. Apalagi cuaca Jakarta sedang mendung.
Faktor penyebab tersebut, jelas Yogi, diketahui melalui pengamatan di Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) sejak Rabu 15 Juni 2022 dini hari.
Sementara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, rata-rata suhu udara Jakarta di rentang minimum 23-32 derajat Celsius.
Sedangkan tingkat kelembaban udara Jakarta di kisaran 65-95 persen.***