WHO Tetapkan Cacar Monyet Darurat Global, Kemenkes RI Imbau Jangan Makan Hewan Liar

- 25 Juli 2022, 11:42 WIB
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan status darurat kesehatan global terhadap penyebaran penyakit Cacar Monyet (Monkeypox).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan status darurat kesehatan global terhadap penyebaran penyakit Cacar Monyet (Monkeypox). /

WARTA SAMBAS - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan status darurat kesehatan global terhadap penyebaran penyakit Cacar Monyet (Monkeypox).

Kendati kasus Cacar Monyet belum ditemukan di Indonesia, Kemenkes RI tetap proaktif menindaklanjuti pengumuman WHO tersebut.

Kemenkes Ri mulai memperketat pengawasan untuk mencegah masuknya penyakit Cacar Monyet ke Indonesia.

"Peningkatan kapasitas surveilans melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan untuk mencegah masuknya Monkeypox," kata Siti Nadia Tarmizi, Sesditjen Kesmas Kemenkes RI, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari PMJ News, Senin 25 Juli 2022.

Baca Juga: Cacar Monyet Masih Nol Kasus di Indonesia, Ini Penjelasan Kemenkes

Selain itu, lanjut Nadia, Kemenkes juga akan memperkuat pengawasan di masyarakat serta mendeteksi dini satwa liar.

Nadia mengatakan, Cacar Monyet ini ditemukan sejak 1970 di Kongo dan saat ini belum ada laporan kasus di Indonesia.

"Hewannya kan tupai, tikus gambia, monyet dan kera. Jadi surveilans satwa liar dan deteksi dini kalau ada gejala yang mirip," jelas Nadia.

Ia juga mengimbau masyarakat yang melakukan perjalanan luar negeri untuk mengonsumsi makanan berbahan baku hewan liar. 

Baca Juga: Cacar Monyet Menular via Droplet, Kemenkes Rinci Gejala Penyakit akibat MPXV Ini

Selain itu, Nadia juga mengimbau masyarakat untuk tidak berdekatan dengan orang-orang yang memiliki gejala Cacat Monyet.

"Jangan mengolah hewan liar, gunakan alat perlindungan yang standar dan tidak berdekatan dengan orang yang memiliki gejala Monkeypox," pungkas Nadia.

Dilansir Alodokter, Cacar Monyet adalah infeksi virus yang ditandai dengan bintil bernanah di kulit.

Awalnya, penyakit Cacar Monyet memiliki gejala yang serupa dengan cacar air, yaitu bintil berair.

Baca Juga: Santri Belajar Cara Cuci Tangan sesuai Standar WHO, Dompet Ummat: Mereka Tampak Antusias

Seiring perkembangan penyakit, bintil berair berubah menjadi bernanah dan menimbulkan benjolan di leher, ketiak atau selangkangan.

Cacar Monyet merupakan penyakit yang dapat menular dari orang ke orang, tetapi sumber utamanya adalah hewan pengerat dan primata, seperti tikus, monyet, atau tupai yang terinfeksi.

Cacar Monyet disebabkan oleh virus monkeypox, yaitu virus yang termasuk dalam kelompok Orthopoxvirus.

Virus ini awalnya menular dari hewan ke manusia melalui cakaran atau gigitan hewan, seperti tupai, monyet atau tikus, yang terinfeksi virus monkeypox.

Baca Juga: Pusat Produksi Vaksin Covid-19 akan Dibangun di Indonesia, Budi Gunadi: dalam Finalisasi dengan WHO

Penularan virus monkeypox juga dapat terjadi lewat kontak langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi.

Cacar monyet menyebar antarmanusia melalui percikan liur yang masuk melalui mata, mulut, hidung, atau luka di kulit.

Penularan juga bisa terjadi melalui benda yang terkontaminasi, seperti pakaian penderita. Namun, penularan antarmanusia membutuhkan kontak yang lama.***

 

Editor: Mordiadi

Sumber: PMJ News Alodokter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah