Sebarkan Berita Bohong, Facebook Hapus Unggahan Vaksin Covid-19 Sebabkan Autisme

9 Februari 2021, 09:14 WIB
ilustrasi facebook /NDTV.COM/

 

WARTA SAMBAS - Media sosial saat ini menjadi tren untuk berbagai informai secara luas. Hanya saja, keberadaannya kerap dimanfaatkan oknum dengan tujuan tertentu. Seperti halnya Facebook yang menghapus unggahan soal vaksin Covid-19 yang menyebutkan vaksin dapat menyebabkan autisme.

Informasi tidak benar hingga dilakukan tindakan tegas di mana dalam unggahan tersebut menyebutkan 'yang menyebut bahwa COVID-19 adalah buatan manusia, vaksin tidak efektif mencegah penyakit, lebih aman tertular penyakit daripada mendapatkan vaksin, dan vaksin berbahaya, beracun atau menyebabkan autisme'.

Baca Juga: Sudah 41 Juta Lebih Warga AS yang Divaksin Covid-19

Facebook mengatakan akan segera memberlakukan kebijakan ini, dengan fokus pada grup, halaman dan akun yang berbagi konten daftar klaim tidak benar tersebut.

Raksasa media sosial itu juga mengatakan akan mempertimbangkan untuk menghapus sumber postingan sepenuhnya jika mereka berulang kali melanggar.

Facebook mengatakan hanya akan memberlakukan perubahan ini selama "darurat kesehatan COVID," yang diharapkan penghapusan konten mengenai klaim tersebut dapat berdampak pada gerakan anti-vaksin di Facebook.

Baca Juga: Menkes Panama Berupaya Dapatkan 8 Juta Dosis Vaksin Covid-19

Di luar perubahan kebijakan tersebut, Facebook juga melakukan penyesuaian bagaimana mendapat informasi faktual COVID-19 di Facebook dan Instagram.

Facebook akan menampilkan tautan ke informasi seputar vaksin dan untuk mendaftar atau mendapatkan vaksinasi di Pusat Informasi COVID-19, dan juga berencana untuk membawa fitur tersebut ke Instagram.

Facebook juga mengatakan terus meningkatkan pencarian di kedua platform tersebut untuk memunculkan "hasil yang lebih relevan" ketika pengguna mencari sesuatu yang terkait COVID-19.

Baca Juga: Pemerintah Australia Berusaha Yakinkan Warganya Untuk Divaksin Covid-19 dari AstraZeneca

Selain itu, Facebook juga memberikan 120 juta dolar AS dalam bentuk kredit iklan untuk "membantu kementerian kesehatan, LSM, dan badan-badan PBB" menyebarkan informasi vaksin COVID-19 ke miliaran pengguna Facebook.***

Editor: Yuniardi

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler