Pesawat Kepresidenan Dicat Ulang di Masa Pandemi Covid-19, Mardani Ali Sera: Tidak Bijak

4 Agustus 2021, 21:13 WIB
Pesawat Kepresidenan dicat ulang di masa pandemi Covid-19 merupakan salah satu langkah yang tidak bijak. /Foto: Twitter @alvinlie21/

WARTA SAMBAS - Pesawat Kepresidenan dicat ulang ketika Indonesia dihadapkan pada pandemi Covid-19, menuai respon negatif dari berbagai kalangan.

Tidak terkecuali Anggota DPR RI, Mardani Ali Sera. Politisi PKS ini juga memberi respon negatif terhadap Pesawat Kepresidenan dicat ulang saat pandemi tersebut.

Bahkan Mardani Ali Sera sampai menyinggung soal standar moral dan etika pemimpin ketika mengetahui kalau Pesawat Kepresidenan dicat ulang.

"Mengecat Pesawat Kepresidenan di masa pandemi adalah tidak bijak," kata Mardani Ali Serah, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari unggahan videonya di akun Twitter @MardaniAliSera, Rabu 4 Agustus 2021.

Baca Juga: Pesawat Kepresidenan Dicat Ulang dari Biru Langit Jadi Merah Putih, Istana: Telah Direncanakan Sejak 2019

Pemimpin, menurut Mardani Ali Sera, mestinya mempunyai standar modal dan etika yang betul-betul lembuh dan mudah treyuh.

"Mestinya bilang tunda (pengecatan Pesawat Kepresidenan-red) atau dialihkan kepada masyarakat yang lebih perlu," kata Mardani Ali Sera.

Ia mengungkapkan, di masa pandemi Covid-19 ini banyak masyarakat yang perlu mendapat bantuan.  

"Banyak sekali PHK, banyak sekali masyarakat yang tidak bisa jualan, banyak sekali masyarakat yang tidak bisa bekerja," ucap Mardani Ali Sera.

Mardani Ali Sera menyampaikan pendapatnya perihal polemik kabar pengecatan ulang pesawat kepresidenan. Twitter/@MardaniAliSera

Olehkarenanya, Mardani Ali Sera mengajak pemimpin untuk menjadi contoh dan ayah bagi rakyatnya.

"Jangan rakyatnya susah, pemimpinnya ngecat sesuatu yang tidak urgen," pungkas Mardani Ali Sera.

Diberitakan sebelumnya, Pesawat Kepresidenan dicat ulang di tengah pandemi Covid-19, dari semula berwarna 'Biru Langit' menjadi 'Merah Putih'.

Rencana Pesawat Kepresidenan dicat ulang ini ternyata sudah ada sejak 2019. Setidaknya demikianlah klaim pihak Istana. Jadi bukan mendadak.

Menurut Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, Pesawat Kepresidenan dicat ulang menjadi Merah Putih ini untuk kebanggaan bagi bangsa dan negara.

Heru Budi Hartono menjelaskan, Pesawat Kepresiden Indonesia-1 yang disebut juga Pesawat Boeing Business Jet atau BBJ 2 Tipe 737-800 itu dipesan pada 2011.

Namun Pesawat BBJ 2 ini baru digunakan sebagai Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 mulai 2014 atau tahun terakhir pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Sejak awal digunakan hingga sekarang, Pesawat Kepresidenan masih berwarna Biru Langit hingga pertengahan periode kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini.

Kemudian pengecatan terhadap Pesawat Kepresidenan ini direncakan sejak 2019 terkait perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan RI pada 2020.

"Proses pengecatan sendiri merupakan pekerjaan satu paket dengan Heli Super Puma dan Pesawat RJ," jelas Heru.

Pesawat RJ adalah Pesawat Kepresidenan British Aerospace RJ 85 (BAe-RJ 85) atau biasa disebut RJ-85, biasa dipakai Wakil Presiden untuk kunjungan kerja.

Namun, ungkap Heru, pada 20219 itu Pesawat Kepresidenan belum memasuki jadwal perawatan rutin.

"Sehingga pengecatan terlebih dahulu untuk Heli Super Puma dan pesawat RJ," terang Heru.

Perawatan rutin Pesawat Kepresidenan itu jatuh tempo pada 2021, perawatan Check C sesuai rekomendasi pabrik.

"Maka tahun ini dilaksanakan perawatan sekaligus pengecatan yang bernuansa Merah Putih sebagaimana telah direncanakan sebelumnya," tutur Heru.

Alokasi untuk perawatan dan pengecatan Pesawat Kepresidenan ini, kata Heru, sudah dialokasikan dalam APBN.

Proses perawatan dan pengecatannya, lanjut dia, dilakukan di dalam negeri. Sehingga secara tidak langsung mendukung industri penerbangan dalam negeri yang terdampak pandemi Covid-19.

Ketika proses perawatan dan pengecatan itu, Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin punya pesawat alternatif untuk kunjungna kerja keluar daerah.

Pesawat alternatif tersebut terdiri atas Pesawat TNI Angkatan Udara 737-400, Pesawat Hercules dan CN 295 TNI Angkatan Udara.***

Editor: Mordiadi

Sumber: Twitter @MardaniAliSera

Tags

Terkini

Terpopuler