Network
WARTA SAMBAS – Menteri Koordinator (Menko) Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam), Mahfud MD mempunyai kenangan tersendiri dengan pendakwah Syekh Ali Jaber yang meninggal di RS Yarsi Jakarta, Kamis 14 Januari 2021 pagi.
“Beliau adalah sahabat baik saya. Karena rendah hati, beliau memanggil saya ‘Guru’ atau ‘Ayah’,” cuit Mahfud MD di akun Twitter pribadinya @mohmahfudmd, seperti diberitakan UtaraTimes.com dalam artikel berjudul “Kabar Duka Wafatnya Syek Ali Jaber, Mahfud MD ‘Kita Kehilangan Tokoh Penyejuk dan Pemersatu Umat”.
Selain rendah hati, Mahfud MD juga menilai Syekh Ali Jaber sebagai tokoh penyejuk dan pemersatu umat. “Inna Lillah wa inna ilaihi raji’un. Kita kehilangan tokoh penyejuk dan pemersatu ummat. Beliau menjadi penyambung aspirasi antara ummat dan pemerintah,” cuitnya.
Baca Juga: INDONESIA BERDUKA...Syekh Ali Jaber Meninggal setelah 17 Hari Menggunakan Ventilator Karena Covid-19
Mahfud MD mengungkapkan, sebelum Syekh Ali Jaber meninggal, beliau pernah meminta dukungan untuk menciptakan satu juta Penghafal Al-Qur’an (Hafiz).
“Beberapa hari sebelum diberitakan terinfeksi Covid-19, Syekh Ali Jaber ke rumah saya, menghadiahi tasbih, kurma pilihan, buku doa, parfum khas aroma Kakbah. ‘Guru, saya mau mencetak sejuta penghafal Qur’an. Tanah dan modal untuk gedung sudah mulai terkumpul; mohon dukungan proses perizinan’,” kenang Mahfud MD.
Namun sebelum cita-cita Syekh Ali Jaber itu terwujud, pendakwah bernama lengkap Ali Saleh Muhammed Ali Jaber kelahiran Madinah Arab Saudi, 3 Februari 44 tahun silam ini, meninggal di Rumah Sakit (RS) Yasri Jakarta, Indonesia pada Kamis, 14 Januari 2021 pukul 08.30 WIB.
Baca Juga: Syekh Ali Jaber Meninggal, Deddy Corbuzier: Tidak Ada Rasa Sakit di Surga
“Innaa lillaahi wa Innaa lilaihi raaji’uun telah berduka, Indonesia berduka Syekh Ali telah berpulang ke rahmatullah jam 8.30 pagi tadi di Rumah Sakit Yasri Jakarta,” ujar Yusuf Mansyur melalui Akun Instagram-nya @yusufmansurnew.
