Pemerintah tetap menjaga pengembangan teknologi nuklir, untuk memastikan pemenuhan kebutuhan listrik saat ekonomi Indonesia semakin tumbuh di masa yang akan datang.
“Untuk memastikan listrik memadai, tentunya kita pada satu sisi juga harus comply kepada yang namanya Paris Agreement atau Green Economy. Karenanya bagaimanapun kesiapan teknologi nuklir harus terus dijaga, terutama dari unsur keselamatannya, baik lokasi maupun teknologi yang menjamin keselamatan dari teknologi nuklir tersebut,” jelas Bambang Brodjonegoro.
Terkait Paris Agreement dan Green Economy yang diinginkan Presiden Jokowi, kata Bambang Brodjonegoro, pihaknya juga mengembangkan penelitian berbasis ekonomi sirkuler.
Selama ini ekonomi bersifat linier, di mana limbahnya tidak terurus dan menjadi beban. “Dengan ekonomi sirkuler, limbah yang muncul dari kegiatan ekonomi akan diolah kembali, bisa diolah menjadi bahan lainnya, tapi sebagian bisa menjadi energi,” jelas Bambang Brodjonegoro.
Olehkarena, jelas Bambang Brodjonegoro, teknologi pembangkit listrik berbasis sampah atau teknologi pengolahan sampah harus terus dikembangkan dengan memperhatikan berbagai jenis sampah di Indonesia.
“Kita harapkan, kota-kota besar di Indonesia bisa segera menerapkan bahwa untuk pengolahan sampah, selain cara-cara yang tradisional, mereka harus mulai mengembangkan pembangkit listrik dengan berbasis sampah tersebut,” ucap Bambang Brodjonegoro
Dengan satu aktivitas seperti ini, lanjut dia, Indonesia bisa mencapai dua tujuan, yaitu untuk kebersihan lingkungannya dan penyediaan energi yang bersifat terbarukan.***