Network
WARTA SAMBAS - Mudik menjadi tradisi jelang perayaan Idul Fitri, namun seumlah penumpang khwatir tidak bisa melakukannya lantaran dilarang pemerintah dengan alasan tertentu tepatnya pademi Covid-19.
Jelang H-2 diberlakukannya larangan mudik atau 6-7 Mei 2021, sejumlah penumpang turut memadati antrian tiket di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur.
Hal ini guna menghindari larangan mudik yang akan di terapkan pada 6-17 Mei 2021, Terminal Bus Pulo Gebang, Jakarta Timur, cukup ramai dipadati calon penumpang, Selasa 4 Mei 2021.
Dari pantauan WartaSambasRaya.com, penumpang mulai berdatangan pukul 08.30 WIB, kebanyakan pendatang dari rombongan keluarga dan terlihat menjinjing tas berukuran besar, ada juga yang membawa sejumlah tumpukan dus oleh-oleh.
Sementara itu, aktivitas di Terminal Pulo Gebang cukup sibuk. Sedangkan dilantai 2 tempat pembelian tiket, banyak petugas dari beberapa PO Bus yang berbeda menawarkan tiket keberangkatan kepada orang yang baru saja menaiki lantai dua tersebut.
"Ayo pak buk tiketnya, mau ke mana? Padang, Bengkulu? Jawa Timur?," kata beberapa petugas PO bus yang menghampiri.
Disisi lain, petugas loket pembelian nampak membantu para calon penumpang yang akan berangkat dan mengarahkan untuk mendownload eHAC Indonesia dan mengisinya, guna persyaratan untuk memasuki pintu keberangkatan
Lebih lanjut, setelah penumpang memiliki tiket, penumpang otomatis langsung ke lantai 3 untuk menuju pintu keberangkatan. akan tetapi, penumpang wajib terlebih dahulu melewati cek point di mana petugas akan mengecek persyaratan bepergian, seperti tiket keberangkatan dan bukti kepemilikan (Health Alert Card/HAC).
Di lantai 3 tempat keberangkatan, tampak para pemudik yang sedang sibuk bermain gadget untuk menunggu kedatangan bus-nya dan Beberapa calon penumpang yang baru datang nampak sibuk dengan tas besar dan barang bawaanya.
Kendati demikian, tak nampak antrean di lokasi. Hal ini dikarenakan para penumpang juga menerapkan protokol kesehatan, dengan disiplin memakai masker dan tetap berjaga jarak guna memutus rantai penyeberan Covid-19 sesuai anjuran pemerintah. ***
