Kita akan berusaha maksimal mencapai target pertumbuhan di batas atas, yaitu 5,5 persen.
Namun harus tetap waspada karena perkembangan Covid-19 masih sangat dinamis.
Kita akan menggunakan seluruh sumberdaya berbasis analisis ilmiah dan pandangan para ahli untuk terus mengendalikan pandemi Covid-19.
Dengan demikian, pemulihan ekonomi dan kesejahteraan sosial dapat dijaga serta terus dipercepat dan diperkuat.
Tingkat pertumbuhan ekonomi ini juga menggambarkan proyeksi pemulihan yang cukup kuat.
Didukung oleh pertumbuhan investasi dan ekspor sebagai dampak pelaksanaan reformasi struktural.
Namun, kewaspadaan tetap diperlukan mengingat ketidakpastian global dan domestik diperkirakan dapat menyumbang risiko bagi pertumbuhan ekonomi ke depan.
Inflasi akan tetap terjaga pada tingkat 3 persen, menggambarkan kenaikan sisi permintaan, baik karena pemulihan ekonomi maupun perbaikan daya beli masyarakat.
Rupiah diperkirakan bergerak pada kisaran Rp14.350 per US Dollar, dan suku bunga Surat Utang Negara 10 tahun diperkirakan sekitar 6,82 persen, mencerminkan fundamental ekonomi Indonesia dan pengaruh dinamika global.
Harga Minyak Mentah Indonesia (ICP) diperkirakan akan berkisar pada 63 US Dollar per barel.