Vito Apk, Aplikasi Penghasil Uang Instan yang Menggunakan ‘Skema Ponzi’, Simak Penjelasannya...

- 14 Februari 2021, 21:11 WIB
Vito Apk, Aplikasi Penghasil Uang Instan yang Menggunakan ‘Skema Ponzi’, Simak Penjelasannya...
Vito Apk, Aplikasi Penghasil Uang Instan yang Menggunakan ‘Skema Ponzi’, Simak Penjelasannya... /Tangkapan Layar/Warta Sambas Raya

Selanjutnya, bagi mereka yang sudah terdaftar sebagai anggota, maka mereka bisa menghasilkan pendapatan dengan menonton iklan saja, program mengundang teman atau oranglain untuk bergabung (program referral).

Dari setiap anggota yang terundang, pihak upline, mendapatkan bonus referral secara langsung dari hasil mentransaksikan Paket PIN sebagaimana di atas sudah disebutkan.

Baca Juga: 5 Langkah Supaya Virtual Meeting Tetap Keren Pakai Kamera Ponsel, Nomor 3 Boleh Segera Dicoba

Pembayaran member Vito Apk dilakukan oleh perusahaan dalam bentuk transfer ke rekening pribadi, setiap hari Senin sampai Rabu.  

Syamsudin menjelaskan, jika menilik semua penjelasan terkait Vito Apk, maka sumber pendapatan dari platform ini secara tidak langsung terbagi menjadi beberapa sumber, di antaranya: 

  1. Video yang dijadikan objek misi pekerjaan, menandakan bahwa Vito Apk bergerak di bidang agen periklanan (advertising) dan bekerjasama dengan para pengiklan dan marketplace. "Ini yang hendak dijadikan sebagai alasan legalitas sistem pengupahan yang diterapkan oleh Vito Apk," kata Syamsudin.
  2. Biaya pendaftaran per paket dalam bentuk uang cash, menandakan bahwa uang pendaftaran ini merupakan pemasukan utama, atas nama penjualan produk berupa Vito Slim dan PIN.
    “Sumber ini juga yang nampaknya akan dijadikan sebagai alasan untuk menyatakan legalitas sistem bisnisnya, bahwa Vito Apk melakukan praktik penjualan barang,” ungkap Syamsudin.

Baca Juga: 53 Juta Pengguna Facebook di Myanmar Mati Kutu

Produk Vito Slim yang dijadikan sebagai wasilah atau media pertukaran, ditawarkan dengan harga Rp350 ribu per box, dengan manfaat berupa detox (memperlancar BAB), slimming (pelangsing), dan menghindari obesitas.

Jika menilik dari manfaat yang ditawarkan dan variasi produknya serta bila dibandingkan dengan harga, lanjut Syamsudin, maka bisa dipastikan bahwa produk ini sulit untuk laku di pasaran.

Alasan utamanya, jelas Syamsudin, ada banyak produk alternatif lain yang memiliki harga tidak sebesar itu. Alhasil, produk bisa dijadikan sebagai sarana pengelabuan semata.

“Ada orientasi lain yang hendak dimainkan pihak perusahaan, terbukti dengan adanya misi menonton video iklan,” kata Syamsudin.  

Halaman:

Editor: Mordiadi

Sumber: Instagram NU Online @nuonline_id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah