Rusia dan Amerika Serikat Makin Tegang, Gara-gara Pintu NATO Tetap Terbuka untuk Ukraina

28 Januari 2022, 01:46 WIB
Rusia dan Amerika Serikat makin tegang, menyusul Ukraina tetap diperkenankan untuk bergabung ke NATO. /Istimewa/The Sun

 

WARTA SAMBAS - Rusia dan Amerika Serikat makin tegang, menyusul Ukraina tetap diperkenankan untuk bergabung ke NATO.

Amerika Serikat menolak permintaan utama Rusia untuk melarang NATO menerima Ukraina bergabung.

Penolakan Amerika Serikat ini tentunya memantik 'tindakan balasan' dari Rusia yang sudah menempatkan 100.000 tentaranya di dekat perbatasan Ukraina.

"Dari sudut pandang kami, saya tidak bisa lebih jelas lagi, pintu NATO terbuka, tetap terbuka, dan itu adalah komitmen kami," kata Antony Blinken, Menteri Luar Negeri AS, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul "AS Tolak Permintaan Rusia di Ukraina, Tawarkan 'Jalur Diplomatik' untuk Keluar dari Krisis", Jumat 28 Januari 2022.

Satu bulan setelah mengajukan proposal keamanan besar-besaran, Rusia mengirim tentaranya ke perbatasan Ukraina.

AS pun menyampaikan jawaban terkoordinasi dengan sekutu NATO yang mengatakan bahwa pihaknya siap untuk segala kemungkinan.

AS telah memperingatkan konsekuensi berat dan cepat jika Rusia menyerang, termasuk kemungkinan sanksi pribadi terhadap Presiden Vladimir Putin.

Baca Juga: Merasa Keamanannya Terusik, Rusia Murka dan Tegaskan Israel Hentikan Ketegangan di Palestina

Kini NATO telah menempatkan 8.500 tentara dalam keadaan siaga untuk menghadapi kemungkinan serangan dari Rusia.

"Sementara kami berharap dan bekerja untuk solusi yang baik, de-eskalasi, kami juga siap untuk yang terburuk," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.

Ketika berbicara dengan para pemimpin Eropa, Presiden AS Joe Biden mengatakan setiap serangan militer Rusia di Ukraina akan memicu konsekuensi besar dan bahkan dapat mengubah dunia.

Dalam upaya untuk meredakan ketegangan, pejabat senior Rusia dan Ukraina bertemu selama 8 jam di Paris dengan perwakilan Prancis dan Jerman.

Dilansir SeputarTangsel.com dalam artikel berjudul "Amerika Serikat Tanggapi Tuntutan Keamanan Rusia Saat Ketegangan Ukraina Meningkat", AS memilih jalur diplomatik untuk mengatasi masalah antara Rusia dengan Ukraina.

Tuntutan Rusia di Eropa Timur telah meningkatkan ketegangan di Ukraina dan kekhawatiran negara lainnya seperti AS.

Kekhawatiran AS semakin meningkat tatkala Rusia mengintensifkan pembangunan militer di dekat Ukraina dengan dalih latihan baru.

Negeri Paman Sam tersebut menyampaikan tanggapan tertulisnya terhadap tuntutan Rusia melalui duta besarnya di Moskow.

Hingga kini AS masih menunggu jawaban dari Presiden Vladimir Putin apakah siap menerima Washington dan sekutunya yang akan menentukan fase berikutnya atas krisis di Ukraina.

Baca Juga: AS Serang Afghanistan Timur Pakai Pesawat Tanpa Awak, Menarget Kelompok Teroris yang Terafiliasi dengan ISIS

Diketahui bahwa Rusia telah menempatkan sekitar 100.000 tentaranya di dekat perbatasan dengan Ukraina dan menyangkal rencana untuk menyerang.

NATO telah menempatkan pasukannya dalam keadaan siaga dan memperkuat Eropa Timur dengan mengirim lebih banyak kapal dan jet tempur.

Sementara itu AS, Inggris, dan sekutunya menyediakan senjata untuk membantu Ukraina dari Rusia yang jauh lebih besar.

Pihak Rusia melalui Wakil Menteri Luar Negeri Alexander Grushko mengatakan bahwa pihaknya akan membaca dan mempelajari terlebih dahulu tanggapan dari NATO.***

Editor: Mordiadi

Sumber: Pikiran Rakyat Seputar Tangsel

Tags

Terkini

Terpopuler