Network
WARTA SAMBAS – Setelah aksesnya diperlambat sejak 10 Maret 2021, akhirnya Twitter bersedia memenuhi permintaan Pemerintah Rusia untuk menghapus 3 jenis konten, yakni mengandung pornografi anak, penyalahgunaan obat-obatan dan ajakan bunuh diri kepada anak-anak.
Regulator Telekomunikasi Rusia, Roskomnadzor mengungkapkan, kini Twitter telah menghapus 60 persen 3 jenis konten sesuai permintaan Pemerintah Rusia.
Tetapi, seperti dilansir WartaSambasRaya.com dari Reuters, Pemerintah Rusia masih memperlambat kecepatan Twitter hingga 15 Mei 2021, lantaran masih ada lebih dari 1.000 konten ilegal, lebih sedikit dibandingkan tahun lalu sekitar 3.000 konten yang bisa diakses melalui Media Sosial (Medsos) populer ini.
Sejak perlambatan dimulai 10 Maret 2021 lalu, kata Roskomnadzor, pihaknya masih manemukan lebih dari 900 konten terlarang terbaru di Twitter.
Baca Juga: Twitter Bakal Rilis ‘Tip Jar’, Fitur Baru untuk Transfer Uang Langsung
Pemerintah Rusia meminta Twitter untuk menghapus konten terlarang paling lama 24 jam, sesuai undang-undang yang berlaku di negara tersebut. Tetapi mereka baru mendeteksinya dalam 81 jam setelah permintaan.
Namun pihak Twitter membantah telah mengizinkan promosi perilaku illegal. Bahkan mereka mengklaim sama sekali tidak memberi toleransi untuk eksploitasi seksual anak serta melarang promosi bunuh diri atau menyakiti diri.
Perwakilan Twitter mengaku, sudah berdiskusi dengan Roskomnadzor pada 1 April dan 28 April 2021 lalu untuk masalah konten ilegal tersebut.
Dalam pertemuan tersebut disepakati bahwa pihak regulator Rusia dan Twitter akan membangun komunikasi langsung untuk moderasi konten.***
