32 Orang Tewas Karena 2 Bom Bunuh Diri di Pasar Pakaian

- 22 Januari 2021, 15:39 WIB
ilustrasi ledakan bom.
ilustrasi ledakan bom. /Unsplash/ @kingmaphotos

WARTA SAMBAS – Kelompok teroris ISIS bangkit. Menyerang Ibukota Irak dengan dua bom bunuh diri di pasar pakaian Tayaran Square, Baghdad, Kamis kemarin. Dilaporkan 32 orang tewas tercabik-cabik dan 110 orang luka-luka.

“Seorang (pembom) datang, jatuh ke tanah dan mulai mengeluh 'perut saya sakit' dan dia menekan detonator di tangannya. Itu segera meledak. Orang-orang tercabik-cabik,” kata seorang Pedagang Kaki Lima (PKL) yang enggan menyebutkan namanya, di Tayaran Square Baghdad, seperti diberitakan LingkarKediri.com dalam artikel berjudul “Innalillahi! Dua Bom Bunuh Diri Meledak di Pasar, 32 Orang Tewas dan Ratusan Terluka”, Jumat 22 Januari 2021.

Di Media Sosial (Medsos) pun beredar video yang diambil dari atap, menunjukkan ledakan kedua di tengah kumpulan orang. Beberapa orang tewas dan luka-luka.

Tetapi kebenaran video tersebut belum dapat dikonfirmasi, apakah merupakan bom bunuh di pasar pakaian Tayaran Square, Baghdad atau bukan.

Baca Juga: WHO Percepat Penyaluran Vaksin ke Negara Miskin

Bom bunuh diri di pasar pakaian ini merupakan serangan terbesar di Baghdad setelah aksi serupa pada Januari 2018 yang setidaknya menewaskan 27 orang.

Pasukan Keamanan Irak langsung dikerahkan. Kemudian jalan-jalan utama di Baghdad diblokir untuk mengantisipasi kemungkinan serangan bom bunuh diri susulan.

Menyikapi serangan bom bunuh diri yang diklaim oleh kelompok teroris ISIS itu, Perdana Menteri (PM) Irak, Mustafa al-Kadhimi langsung menggelar pertemuan mendesak dengan Komandan Keamanan Tertinggi.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Hong Kong Segera Terapkan Lockdown

Seorang juru bicara militer Irak menyebutkan, dalam pertemuan mendesak tersebut, Kadhimi memecat Komandan Keamanan dan Polisi Utama, Wakil Menteri Dalam Negeri Urusan Intelijen, Direktur Kontra Terorisme dan Intelijen Kementerian Dalam Negeri dan Komandan Pasukan Polisi Federal.

Seperti diketahui, serangan bom bunuh diri yang menyasar warga sipil ini merupakan taktik yang hampir setiap hari dilakukan pemberontak selama pendudukan AS di Irak setelah invasi yang menggulingkan Saddam Hussein pada 2003, dan kemudian digunakan oleh ISIS, yang pejuangnya menyapu sepertiga negara itu di 2014.

Pada 2017, mereka telah diusir dari semua wilayah yang mereka kuasai, meskipun mereka terus melakukan pemberontakan tingkat rendah terhadap pasukan Irak dan menyerang pejabat terutama di wilayah utara.***(LingkarKedidi.com)

Editor: Mordiadi

Sumber: Lingkar Kediri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x