Isu Ketidakadilan Rasial dan Pandemi Covid-19 Hantarkan Media Ini sebagai Pemenang Pulitzer 2021

- 12 Juni 2021, 22:46 WIB
Isu Ketidakadilan Rasial dan Pandemi Covid-19 Hantarkan Media Ini sebagai Pemenang Pulitzer 2021
Isu Ketidakadilan Rasial dan Pandemi Covid-19 Hantarkan Media Ini sebagai Pemenang Pulitzer 2021 /YouTube/The Pulitzer Prizes

WARTA SAMBAS – Liputan tentang ketidakadilan rasial dalam kepolisian Amerika Serikat (AS) dan pandemi Covid-19, dua isu mendominasi berita utama tahun lalu, menghantarkan Minneapolis Star Tribune dan Reuters sebagai Pemenang Pulitzer 2021.

Minneapolis Star Tribune dan Reuters menjadi Pemenang Pulitzer 2021 atas karya jurnalistik tentang ketidakadilan rasial dalam Kepolisian AS. Sementara New York Times dan The Atlantik dihormari karena liputan pandemi Covid-19.

The Star Tribune meraih penghargaan jurnalistik di AS ini karena pelaporan berita terkini untuk apa yang disebut Dewan Juri sebagai liputan "Mendesak, Berwibawa dan Bernuansa" tentang pembunuhan George Floyd di tangan polisi pada Mei lalu. Sementara Reuters dan Atlantik berbagi penghargaan untuk pelaporan penjelasan.

Seperti diketahui, Pulitzer merupakan penghargaan paling bergengsi dalam jurnalisme AS sejak 1917, ketika penerbit surat kabar Joseph Pulitzer mencanangkan hadiah itu sebagai warisan untuk New Universitas Columbia York atas wasiatnya.

“Pada 2020, organisasi berita di negara ini menghadapi kompleksitas secara berurutan meliput pandemi global, pandangan rasial, dan pemilihan presiden yang diperebutkan dengan sengit," kata Mindy Marques, Ketua Bersama Dewan Pulitzer, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari Reuters, Sabtu 12 Juni 2021.

Baca Juga: 20 Prodi S1 Berperluang Besar Jadi Anggota Polri, di Antaranya Sastra China dan Jurnalistik

Dewan Pulitzer menyebut wartawan Reuters Andrew Chung, Lawrence Hurley, Andrea Januta, Jaimi Dowdell dan Jackie Botts untuk "analisis data perintis" dari serangkaian liputan bertajuk 'Shielded' , yang menunjukkan bagaimana doktrin hukum yang tidak jelas tentang 'kekebalan yang memenuhi syarat' melindungi polisi yang menggunakan kekuatan berlebihan dari penuntutan.

Pemimpin Redaksi Reuters, Alessandra Galloni mengatakan, serial liputan tersebut membentuk perdebatan tentang bagaimana mereformasi kepolisian AS.

"Dalam satu tahun protes yang penuh gejolak atas pembunuhan polisi terhadap warga kulit hitam Amerika, 'Shielded' adalah karya dengan kekuatan moral yang luar biasa tentang masalah sulit yang dihadapi demokrasi paling kuat di dunia, warisan ketidakadilan rasial," kata Galloni.

Halaman:

Editor: Mordiadi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x