Rusia Serang Nuklir Ukraina, Eropa Nyaris Tamat

- 4 Maret 2022, 17:16 WIB
Militer Rusia serang nuklir Ukraina menggunakan tank yang dilengkapi pencitra termal pada Jumat 4 Maret 2022 dini hari.
Militer Rusia serang nuklir Ukraina menggunakan tank yang dilengkapi pencitra termal pada Jumat 4 Maret 2022 dini hari. /Reuters

WARTA SAMBAS - Militer Rusia serang nuklir Ukraina menggunakan tank yang dilengkapi pencitra termal pada Jumat 4 Maret 2022 dini hari.

Kabar Rusia serang nuklir Ukraina ini pun menggemparkan dunia, terutama masyarakat Eropa.

Kalau saja langkah Rusia serang nuklir Ukraina itu memicu ledakan, hampir dapat dipastikan Eropa akan tamat.

Dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dalam artikel berjudul "Rusia Serang Pembangkit Nuklir Ukraina, Volodymyr Zelensky: Jika Ada Ledakan Itu Akhir dari Eropa", yang diserang Rusia tersebut merupakan PLTN Zaporizhzhia.

"Tidak ada negara selain Rusia yang pernah menembaki unit tenaga nuklir," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

PLTN Zaporizhzhia merupakan yang terbesar di Eropa. Terletak di stepa selatan Ukraina di Sungai Dnieper, sekitar 525 kilometer selatan Chernobyl.

Fasilitas nuklir tersebut memasok sekitar 40 persen tenaga nuklir Ukraina dan menampung 6 dari 15 reaktor Ukraina.

Menurut Zelensky, PLTN Zaporizhzhia sampai meledak, maka itu akan menjadi akhir dari Eropa.

Olehkarenanya, Zelensky meminta batnuan negara Eropa untuk menghentikan serangan Rusia ke PLTN Zaporizhzhia.

"Hanya tindakan Eropa dengan segera yang dapat menghentikan pasukan Rusia," kata Zelensky.

Menurut otoritas setempat, Rusia telah merebut PLTN Zaporizhzhia di tenggara Ukraina.

"Personel operasi sedang memantau kondisi unit-unit pembangkit," kata otoritas tersebut, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari ANTARA, Jumat 4 Maret 2022.

Tindakan tersebut untuk memastikan PLTN Zaporizhzhia berjalan sesuai aturan keselamatan.

Pihak Ukraina melaporkan, pasukan Rusia menyerang PLTN Zaporizhzhia pada dini hari dan memicu kebakaran.

Menurut Badan Energi Atom Internasional (IAEA), PLTN Zaporizhzhia tidak terdampak kebakaran dan tidak ada perubahan tingkat radiasi.

"Pihak berwenang Ukraina mengatakan kebakaran di pembangkit itu tidak berdampak pada peralatan 'esensial' dan petugas setempat sedang melakukan tindakan mitigasi," kata badan tersebut.

Sementara Dinas Kedaruratan Ukraina memastikan bahwa kebakaran tersebut telah berhasil dipadamkan.

Menurut Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kulebo, jika PLTN Zaporizhzhia meledak, maka ledakannya bisa 10 kali lebih besar dari pada Chernobyl.

"Rusia harus segera menghentikan serangannya, izinkan pemadam kebakaran, dirikan zona keamanan!" cuit Dmytro Kuleba melalui akun Twitter-nya.***

 

Editor: Mordiadi

Sumber: Pikiran Rakyat Depok ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah