Sepak Terjang Pinjol sampai ke Telinga Jokowi, OJK dan Pelaku Usaha Fintech pun dapat Titipan Khusus

- 11 Oktober 2021, 16:10 WIB
Ketika menjadi keynote speech OJK Virtual Innovation Day 2021, Presiden Jokowi menyinggung sepak terjang Pinjol di tengah perkembangan pesat teknologi keuangan digital.
Ketika menjadi keynote speech OJK Virtual Innovation Day 2021, Presiden Jokowi menyinggung sepak terjang Pinjol di tengah perkembangan pesat teknologi keuangan digital. /Tangkapan layar YouTube Sekretariat Negara/

WARTA SAMBAS - Informasi seputar sepak terjang Pinjaman Online (Pinjol) selama ini sudah sampai ke telinga Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi).

Selain banyak yang tertipu, Jokowi juga mendengar banyak masyarakat bawah yang terjerat bunga tinggi dari Pinjol.

Bahkan Jokowi juga mendengar informasi kalau Pinjol selalu melakukan berbagai cara untuk menekan masyarakat agar mengembalikan pinjamannya.

Jokowi menyampaikan sepak terjang Pinjol itu saat menjadi keynote speech dalam 'OJK Virtual Innovation Day 2021, Senin 11 Oktober 2021.

Baca Juga: Pinjol Ilegal Sudah Jadi Kejahatan Transinternasional, Bamsoet: Mengganggu Sistem Security Cyber di Indonesia

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengatakan, gelombang digitalisasi beberapa tahun terakhir ini yang dipercepat oleh pandemi Covid-19, harus disikapi dengan cepat dan tepat.

Bank dan asuransi berbasis digital serta berbagai e-payment, kata Jokowi, terus bermunculan.

"Penyelenggara Fintech terus bermunculan termasuk Fintech Syariah," kata Jokowi, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari kanal YouTube Sekretariat Negara, Senin 11 Oktober 2021. 

Inovasi-inovasi Fintech, kata Jokowi, semakin berkembang, fenomena sharing economy pun semakin marak, dari ekonomi berbasis Peer to Peer (P2P) hingga Business to Business (B2B)

Baca Juga: Adopsi Cloud, Ini Pesan OJK untuk Fintech…

"Tetapi pada saat yang sama saya juga memperoleh informasi, banyak penipuan dan tindak pidana keuangan," sesal Jokowi.

Terkait informasi inilah Jokowi menyinggung tentang sepak terjang Pinjol yang membuat masyarakat resah.

Lantaran muncul permasalahan tersebut, Jokowi pun mengingatkan agar perkembangan Fintech yang cepat, harus dijaga dan dikawal.

"Sekaligus difasilitasi untuk tumbuh secara sehat, untuk perekonomian masyarakat kita," ucap Jokowi.

Baca Juga: Luncurkan Startup Fintech, Walmart Guncang Dunia

Jika perkembangan tersebut dikawal secara cepat dan tepat, menurut Jokowi, Indonesia mempunyai potensi besar untuk menjadi raksasa digital setelah China dan India.

"Bisa membawa kita menjadi ekonomi terbesar dunia ke-7 di 2030," ucap Jokowi.

Momentum ini, lanjut Jokowi, harus disambut dengan upaya membangun ekosistem keuangan didigital yang kuat dan berkelanjutan.

"Ekosistem keuangan digital yang bertanggungjawab, memiliki mitigasi risiko atas kemungkinan timbulnya permasalahan hukum dan permasalahan sosial," kata Jokowi.

Baca Juga: Bareskrim Polri Bidik 3.000 Aplikasi Pinjaman Online Ilegal, Agus Andrianto: karena ini Sangat Meresahkan

Guna mencegah kerugian dan meningkatkan perlindungan kepada masyarakat, menurut Jokowi, pembiayaan fintech harus didorong untuk kegiatan produktif.

"Membangun kemudahan akses, memberikan kemudahan akses bagi masyarakat yang tidak terjangkau layanan perbankan," pinta Jokowi.

Termasuk membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) supaya lebih banyak melakukan transaksi digital yang minim aktivitas fisik.

Jokowi juga berharap perkembangan keuangan digital asat ini dapat membantu UMKM untuk naik kelas, masuk go digital.

"Saya titip kepada OJK dan para pelaku usaha dalam sistem ini, memastikan inklusi keuangan yang kita kejar diikuti percepatan literasi keuangan dan literasi digital," ucap Jokowi.

Baca Juga: WASPADA!!! 133 Aplikasi Pinjaman Online Ilegal Beredar di Tengah Masyarakat

Supaya kemajuan inovasi keuangan digital memberikan manfaat kepada masyarakat luas dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

"Inklusi keuangan juga harus mmeberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat, khususnya masyarakat lapisan menengah ke bawah," kata Jokowi.

Kemudian, lanjut dia, menjadi solusi untuk menekan ketimpangan sosial, menjangkau segmen masyarakat yang belum tersentuh sistem keuangan konvensional.

Menurut Jokowi, provider keuangan digital juga harus beroritentasi pada Indonesia sentris, tidak hanya berpusat di Jawa.

"Membantu mempercepat transformasi keuangan digital hingga ke pelosok seluruh penjuru tanah air kita," ucap Jokowi.

Ia juga meminta seluruh industri jasa keuangan melaksanakan program literasi keuangan dan literasi digital, mulai dari desa, mulai dari pinggiran.

"Bukan hanya agar masyarakat bisa memanfaatkan jasa dari industri keuangan, tetapi juga untuk memfasilitasi kewirausahaan mereka dengan risiko yang rendah," jelas Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga berharap ekosistem keuangan digital yang tangguh dan berkelanjutan terus dijaga untuk mendorong percepatan pergerakan perekonomian nasional yang inklusif.

Ekosistem keuangan digital juga diharapkan berkontribusi besar pada upaya pemerintah dalam melakukan pemulihan ekonomi.

"Komitmen, keberpihakan dan kerja keras bapak ibu sekalian sangat ditunggu oleh pelaku-pelaku ekonomi, utamanya pelaku ekonomi kecil," pungkas Jokowi.***

Editor: Mordiadi

Sumber: YouTube Sekretariat Negara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah