Menurut Arsjad Rasjid, dalam jangka panjang Indonesia harus waspada terhadap potensi kenaikan biaya energi tersebut.
"Karena bisa turut menyebabkan kenaikan harga gas dan batu bara," ingat Arsjad.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalbar Suriansyah mengungkapkan, Indonesia punyak produksi minyak goreng yang murah.
"Ternyata sebagian diekspor Menteri Perdagangan, mencapai 415 juta liter minyak goreng," ungkap Surianyah.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia 110 Dolar AS dan Terus Meroket, Bakal Lebih Parah karena Sanksi atas Migas Rusia
Legislator Kalbar Daerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten Sambas ini mengatakan, produksi sawit di Kalbar dan Indonesia pada umumnya ini melimpah.
Semestinya, kata Suriansyah, dengan produksi sawit yang melimpah tersebut, kelangkaan minyak goreng tidak akan terjadi.
"Apalagi Pemerintah sudah memberikan kuota CPO untuk diproduksi menjadi minyak goreng dalam negeri," ungkap Suriansyah.***