Perang Rusia vs Ukraina, Indonesia Untung

- 14 Juli 2022, 18:14 WIB
Dampak perang Rusia vs Ukraina bukan hanya terhadap negara bekas Uni Soviet tersebut, tetapi juga negara-negara di dunia. Tidak terkecuali Indonesia.
Dampak perang Rusia vs Ukraina bukan hanya terhadap negara bekas Uni Soviet tersebut, tetapi juga negara-negara di dunia. Tidak terkecuali Indonesia. /Ade Alkausar/

WARTA SAMBAS - Dampak perang Rusia vs Ukraina bukan hanya terhadap negara bekas Uni Soviet tersebut, tetapi juga negara-negara di dunia. Tidak terkecuali Indonesia.

Beberapa negara di dunia, selain Indonesia, menghadapi lonjakan inflasi sebagai dampak perang Rusia vs Ukraina.

Apabila beberapa negara di dunia menghadapi krisis sebagai dampak perang Rusia vs Ukraina, Indonesia malah untung.

Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Rusia adalah negara pemasok minyak mentah terbesar kedua di dunia.

Baca Juga: Perang Rusia vs Ukraina, Zelensky Keluarkan 2 Dekret Sanksi untuk Putin

Sehingga ketika Rusia berperang, harga minyak dunia langsung melonjak berkali-kali lipat dan menyebabkan krisis energi di mana-mana.

Demikian pula dengan Ukraina, perannya tidak kalah penting dalam perdagangan dunia karena negara ini merupakan salah satu pemasok gandum terbesar di dunia.

"Jadi paling terlihat dampaknya pada krisis energi dan makanan," jelas Sri Mulyani, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari ANTARA, Kamis 14 Juli 2022.

Menurut Sri Mulyani, perang Rusia vs Ukraina juga mengakibatkan kenaikan harga komoditas internasional, seperti batubara, bauksit, nikel hingga minyak kelapa sawit.

Baca Juga: Tentara Ukraina Menyerah, Rusia Menang?

Indonesia beruntung karena harga komoditas ekspor andalan itu meningkat. Sehingga pendapatan negara meningkat drastis.

"Tapi anggara kami menanggung beban subsidi yang sangat besar untuk bahan bakar," kata Sri Mulyani.

Ia mengungkapkan hal tersebut dalam Kegiatan Sampingan G20 Indonesia 2022 di Nusa Dua, Badung, Bali.

Bagi negara lain yang tidak memiliki kemampuan untuk subsidi, lanjut Sri Mulyani, risikonya adalah dibebankan ke masyarakat.

Baca Juga: Rusia Bantah Peras Polandia dengan Pasokan Gas, Ini kata Dmitry Peskov...

Dengan begitu tidak heran apabila inflasi banyak negara melesat dan mengantarkan mereka ke jurang resesi.

Tantangan dalam menangani inflasi itu yang menjadi salah satu agenda yang paling penting untuk dibahas dalam pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 pada 15-16 Juli 2022 di Jakarta.

Pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral itu kali ketiga sebelum pertemuan puncak G20 pada November 2022 mendatang di Bali, Indonesia.***

 

Editor: Mordiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x