Bentrokan Berdarah di Kota Pontianak, Polisi: Diduga karena Penyanderaan terkait Bisnis Narkoba

7 Februari 2022, 15:06 WIB
Tidak ada korban jiwa dalam bentrokan berdarah di Kota Pontianak, Provinsi Kalbar pada Minggu 6 Februari 2022 sekitar pukul 19.15 WIB tadi malam. /Kolase tangkapan layar video bentrok dan korban luka-luka/

WARTA SAMBAS - Tidak ada korban jiwa dalam bentrokan berdarah di Kota Pontianak, Provinsi Kalbar pada Minggu 6 Februari 2022 sekitar pukul 19.15 WIB tadi malam.

Kasus bentrokan berdarah di Kota Pontianak yang melibatkan dua kelompok warga ini menyebabkan 3 korban terluka cukup parah dari kedua belah pihak.

Polisi telah mengamankan 4 orang yang terlibat dalam bentrokan berdarah di Kota Pontianak tersebut.

"Kita belum tahu statusnya bagaimana. Namun yang jelas ada 2 orang yang bisa kita tetapkan sebagai tersangka. Masih kita periksa," kata Kombes Pol Andi Herindra, Kapolresta Pontianak, Senin 7 Februari 2022. 

Baca Juga: Bentrokan Berdarah di Kota Pontianak, 3 Korban Terluka Parah

Andi Herindra menyebutkan kronologis bentrokan di Kota Pontianak ini bermula dari adanya informasi penyanderaan.

Warga Siantan Kecamatan Pontianak Utara dikabarkan sedang disandera warga Beting Kecamatan Pontianak Timur.

Mendapatkan kabar tersebut, 6 warga Siantan berangkat menggunakan speedboat ke Waterfront City Pantai Kote Jalan Tanjung Pulau, Beting.

Setibanya, warga Siantan itu langsung menanyakan tentang rekannya yang disandera warga Beting. 

Baca Juga: Bentrok Kopassus vs Brimob di Papua karena Jual Beli Rokok, Humas Polri: Tidak Ada yang Dilanggar

Selanjutnya warga Siantan dan Beting ini bentrok. Masing menggunakan Senjata Tajam (Sajam) berbagai jenis. 

Dilihat dari video amatir yang beredarluas, terlihat orang-orang yang terlibat bentrokan itu saling serang. Beberapa di antaranya nampak menggunakan samurai.

Bentrokan ini menyebabkan 3 orang terluka dan 2 di antaranya sedang mendapat perawatan medis di Rumah Sakit (RS) berbeda.

"Seorangnya lagi (yang juga terluka-red) sudah membaik dan sedang kita periksa," ungkap Andi Herindra.

Baca Juga: Anggota DPRD Indramayu Taryadi Tersangka Bentrok Maut di Lahan Tebu, Terancam 15 Tahun Penjara

 

Hingga kini, kata Andi Herindra, pihaknya masih mendalami motif penyerangan yang dilakukan warga Siantan terhadap warga Beting tersebut.

"Ada informasi yang mengatakan bahwa itu ada kaitannya dengan bisnis Narkoba. Masih kita dalami," kata Andi Herindra.

Dari hasil pemeriksaan sementara, bentrokan berdarah di Kota Pontianak ini diduga kuat karena ada kesalahpahaman terkait transaksi Narkoba.

Andi Herindra menegaskan, pemeriksaan masih berlangsung. Pihaknya sudah mengamankan barang bukti berupa Sajam di Tempat Kejadian Perkata (TKP).

Baca Juga: Gelar Unjuk Rasa, Pendukung Biksu Radikal Bentrok dengan Polisi Myanmar

Selain itu, kepollisian juga sudah bertemu dengan tokoh masyarakat dan tokoh adat setempat pascabentrokan berdarah ini. 

"Kita imbau masyarakat untuk memercayakan penyelesaikan kasus ini sepenuhnya kepada pihak kepolisian," ucap Andi Herindra. 

Ia juga memastikan kasus bentrokan berdarah di Kota Pontianak yang melibatkan 2 kelompok warga ini murni tindak pidana.

"Alhamdulillah kondisi saat ini kondusif. Anggota kami juga masih siaga. Dari pantauan kami, situasi kondusif, baik di Siantan maupun Beting," tutup Andi Herindra.***

Editor: Mordiadi

Tags

Terkini

Terpopuler