Jokowi Masih Ogah Lockdown Total Indonesia, Ini Alasannya...

23 Juni 2021, 18:38 WIB
Jokowi Masih Ogah Lockdown Total Indonesia, Ini Alasannya... /Sekretariat Kabinet

WARTA SAMBAS – Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) masih enggan menerapkan penguncian wilayah atau lockdown total di tengah lonjakan kasus Covid-19 saat ini, seperti yang diusulkan beberapa kalangan.

“Pemerintah telah memutuskan PPKM Mikro masih menjadi kebijakan yang paling tepat untuk menghentikan laju penularan Covid-19,” kata Jokowi, seperti WARTA SAMBAS dari ANTARA, Rabu 23 Juni 2021.

Menurutnya, Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan skala mikro tersebut merupakan kebijakan yang tepat untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 hingga ke tingkat desa atau langsung menuju akar masalah, yakni komunitas.

Jokowi mengatakan, beberapa opsi penanganan Covid-19 telah dipelajari, termasuk dengan memperhitungkan kondisi ekonomi, sosial, politik di dalam negeri dan juga pengalaman negara-negara lain dalam menangani pandemi.

Dari sekian banyak opsi, PPKM Mikro yang dinilai paling tepat untuk diterapkan di Indonesia. “Paling tepat untuk konteks saat ini, karena bisa berjalan tanpa mematikan ekonomi rakyat,” jelas Jokowi.

Baca Juga: Desak Jokowi Lockdown Indonesia, Surat Terbuka ‘Lapor Covid-19’: Bukan Waktunya Memikirkan Investasi

Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi didesak untuk segera melakukan karantina wilayah atau lockdown. Ini darurat, supaya penyebaran Covid-19 tidak semakin memburuk.

Desakan terhadap Jokowi tersebut tertuang dalam Surat Terbuka dari koalisi masyarakat sipil yang memiliki perhatian terhadap penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia, yang menamakan diri sebagai ‘Lapor Covid-19’.

Surat Terbuka Lapor Covid-19 tersebut berisi 10 rekomendasi untuk segera dilakukan Jokowi. "Bapak Jokowi yang bijak, dalam situasi darurat kesehatan publik seperti sekarang, bukan waktunya memikirkan ekonomi. Bukan waktunya memikirkan investasi. Bukan waktunya memikirkan infrastruktur. Kami tidak meminta banyak," demikian petikannya.

Cukup berhenti sementara memikirkan hal-hal tersebut dalam kurun 3 bulan ke depan dan konsentrasi penuh menyelesaikan masalan pandemi yang semakin parah ini. “Semakin Bapak menunda tindakan yang tegas, semakin besar dampak yang harus ditanggung," lanjut isi Surat Terbuka.

Selain meminta segera lockdown, Lapor Covid-19 juga meminta Jokowi meningkatkan tes dan lacak, memberi bantuan sosial kepada masyarakat, menunda pembukaan sekolah tatap muka, mempercepat vaksinasi gratis dengan memprioritaskan kalangan Lanjut Usia (Lansia).

Kemudian, meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan, perkuat fasilitas kesehatan untuk Puskesmas, pembayaran insentif tenaga kesehatan sesuai tanggal yang dijanjikan, kesediaan alat penunjang kesehatan seperti kasur, tabung oksigen, obat-obatan, fasilitas tes, hingga reaktivasi rumah sakit atau fasilitas kesehatan tambahan.***

Editor: Mordiadi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler