Desak Jokowi Lockdown Indonesia, Surat Terbuka ‘Lapor Covid-19’: Bukan Waktunya Memikirkan Investasi

- 19 Juni 2021, 17:23 WIB
Desak Jokowi Lockdown Indonesia, Surat Terbuka ‘Lapor Covid-19’: Bukan Waktunya Memikirkan Investasi
Desak Jokowi Lockdown Indonesia, Surat Terbuka ‘Lapor Covid-19’: Bukan Waktunya Memikirkan Investasi /Instagram @jokowi/

WARTA SAMBAS – Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) didesak untuk segera melakukan karantina wilayah atau lockdown. Ini darurat, supaya penyebaran Covid-19 tidak semakin memburuk.

Desakan terhadap Jokowi tersebut tertuang dalam Surat Terbuka dari koalisi masyarakat sipil yang memiliki perhatian terhadap penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia, yang menamakan diri sebagai ‘Lapor Covid-19’.

Surat Terbuka Lapor Covid-19 tersebut, sebagai dikutip WARTA SAMBAS dari Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul “1.900 Orang Desak Jokowi Lockdown Indonesia: Bukan Waktunya Pikirkan Ekonomi dan Infrastruktur”, berisi 10 rekomendasi untuk segera dilakukan Jokowi.

"Bapak Jokowi yang bijak, dalam situasi darurat kesehatan publik seperti sekarang, bukan waktunya memikirkan ekonomi. Bukan waktunya memikirkan investasi. Bukan waktunya memikirkan infrastruktur. Kami tidak meminta banyak," demikian petikan Surat Terbuka Lapor Covid-19 tersebut.

Baca Juga: Jokowi Beri Anies Baswedan Target Akhir Agustus 7,5 Juta Warga Jakarta sudah Disuntik Vaksin Covid-19

Cukup berhenti sementara memikirkan hal-hal terseut dalam kurun 3 bulan ke depan dan konsentrasi penuh menyelesaikan masalan pandemi yang semakin parah ini. “Semakin Bapak menunda tindakan yang tegas, semakin besar dampak yang harus ditanggung," lanjut isi Surat Terbuka.

Selain meminta segera lockdown, Lapor Covid-19 juga meminta Jokowi meningkatkan tes dan lacak, memberi bantuan sosial kepada masyarakat, menunda pembukaan sekolah tatap muka, mempercepat vaksinasi gratis dengan memprioritaskan kalangan Lanjut Usia (Lansia).

Kemudian, meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan, perkuat fasilitas kesehatan untuk Puskesmas, pembayaran insentif tenaga kesehatan sesuai tanggal yang dijanjikan, kesediaan alat penunjang kesehatan seperti kasur, tabung oksigen, obat-obatan, fasilitas tes, hingga reaktivasi rumah sakit atau fasilitas kesehatan tambahan.

Koalisi yang saat ini mendapat dukungan 1.900 orang tersebut juga menuntut pelibatan tokoh masyarakat, organisasi keagamaan, hingga elemen masyarakat lainnya dalam penanganan pandemi Covid-19.

Halaman:

Editor: Mordiadi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x