5 Tingkat Gejala Covid-19, Dokter Agus: (Tingkat) Kritis Itu Terdapat Pneumonia

- 21 Januari 2021, 19:46 WIB
Ilustrasi Virus Corona
Ilustrasi Virus Corona /pixabay/Inactive_account_ID_249

WARTA SAMBAS – Setiap orang yang terinfeksi virus corona atau terkonfirmasi positif Covid-19 memiliki gejala yang berbeda-beda. Kalangan dokter telah mengklasifikasikannya berdasarkan pada tingkat keparahannya.

Pengklasifikasian gejala tersebut dilakukan untuk memudahkan Tenaga Kesehatan (Nakes) dalam memberikan penanganan yang tepat terhadap pasien Covid-19. Hal ini tentunya patut juga dipahami masyarakat secara luas.

Ketua Departeman Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI RS Persahabatan, Dr dr Agus Dwi Susanto SpP(K) mengatakan, terdapat 5 tingkat keparahan gejala Covid-19.

Baca Juga: 5.080 Vial Vaksin Covid-19 Rusak Akibat Gempa Sulbar

Dokter Agus mengungkapkan tingkat keparahan gejala Covid-19 tersebut saat bincang-bincang di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta yang disiarkan secara virtual, Kamis 21 Januari 2021.

Dr dr Agus Dwi Susanto SpP(K), Ketua Departeman Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI RS Persahabatan
Dr dr Agus Dwi Susanto SpP(K), Ketua Departeman Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI RS Persahabatan

Berikut 5 Tingkat Gejala Covid-19 tersebut:

1. Tanpa Gejala

Tingkatan ini cukup familiar di kalangan masyarakat. Lantaran pemerintah telah menyematkan istilah Orang Tanpa Gejala (OTG) terhadap orang yang hasil swab PCS test-nya positif namun nampak baik-baik saja, tidak seperti orang sakit atau terinfeksi virus.

Baca Juga: Mantap…Tak Seorang pun Warga Baduy yang Pernah Terkonfirmasi Covid-19

2. Gejala Ringan

Dokter Agus menjelaskan, gejala ringan positif Covid-19 meliputi batuk, pilek, sakit tenggorokan, deman dan pegal-pegal.

 

3. Gejala Sedang

Untuk tingkatan ini, kata dokter Agus, saat seseorang sudah mengalami pneumonia yang menyebabkan sulit bernapas, terasa berat, bahkan sesak.

Pneumonia merupakan terminologi umum terhadap suatu peradangan yang terjadi di paru-paru akibat infeksi dari mikroorganisme, seperti virus, bakteri, ataupun jamur.

Baca Juga: Hanya Mempawah yang Berisiko Rendah Penyebaran Covid-19 di Kalimantan Barat

4. Gejala Berat

Menurut dokter Agus, gejala Covid-19 masuk tingkatan berat apabila pneumonia sudah disertai kondisi berkurangnya saturasi oksigen dalam darah yang nilainya kurang dari 93. Normalnya berkisar 95 hingga 100.

 

5. Gejala Kritis

Gejala Covid-19 masuk tingkat kritis, kata dokter Agus, yaitu pneumonia pada pasien sudah sangat berat. Sehingga menimbulkan gagal pernapasan, harus menggunakan alat bantu nafas (ventilator).

"Kalau kita lihat derajat itu, untuk kasus sedang, berat, dan kritis itu terdapat pneumonia," kata dokter Agus, seperti dikutip WartaSambasRaya.com dari ANTARA.

Pneumonia akibat Covid-19, jelas dokter Agus, membuat paru-paru mengalami peradangan dan pembengkakan. "Kalau ada pembengkakan, ada infeksi, juga akan ada gangguan pada proses pertukaran oksigen," katanya.

Peradangan yang luas itu, lanjut dia, menyebabkan gangguan terhadap pengembangan organ paru-paru ketika oksigen masuk.

Baca Juga: Canggih, Jepang Gunakan Robot untuk Uji Covid-19

Orang yang pulih dari Covid-pun, kata dokter Agus, berisiko mengalami gangguan pada paru-parunya. Salah satunya menyebabkan paru tidak bisa mengembang dengan sempurna.

Kondisi tersebut menyebabkan penyintas Covid-19 bisa mengalami gangguan kondisi kebugaran seperti cepat lelah. Namun ituhanya terjadi apabila SARS CoV-2 sudah menginfeksi ke saluran pernapasan bawah seperti paru-paru.

Apabila infeksi virus hanya terjadi di saluran pernapasan atas, menurut dokter Agus, gejala yang ditimbulkan hanya berupa gejala Inspeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) seperti pilek, sakit tenggorokan, atau batuk.***

Editor: Mordiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x